Sekumpulan cerita yang disaksikan mata, didengarkan telinga, dikecap lidah, disentuh kulit, dihirup hidung, dialami raga, dan dirasakan jiwa. Sekumpulan cerita yang ditulis apa adanya tanpa dibuat-buat oleh penulis. Sekumpulan cerita yang tak bermaksud puitis karena penulis bukan sastrawan. Sekumpulan cerita yang siap sedia dibaca oleh siapapun, kapanpun, dan di manapun.
Kamis, 25 Maret 2010
A Quote That's Inspiring Me =)
I agree with this quote. It gives me an inspiration and a spirit for looking another boy that loves me sincerely, trully, and forever..
=)
GBU always...
Best Regards, Judith
Selasa, 23 Maret 2010
Resolusi Terbaru dalam Dunia Koki: DUREN KUKUS HANGAT
Gw dan Cardigan Ungu
Rencana asal-muasalnya siih gw pengen memodif cardigan gw. Sebelum cardigan tak bernoda itu gw macem-macemin, tuu cardigan berwarna ungu. Ungunya tuu bener-bener ungu yang menyejukkan mata gw.
Sayangnya, pikiran gw yang super-duper-mega-giga-BODOH memberi gw suatu ide: dari pada tuh cardigan kelihatan ungu monoton, gw jahit aja pita kuning buat menambah warna tersendiri.
Awalnya, gw berpikir kalo tuu ide patut dicoba. Yasudah, dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, gw pun pergi ke pasar buat beli pita kuning. Tanpa pemberitahuan yang jelas (*faktanya, ngapain gw smsan ama tukang pita), yang ada tuu kuning pucat. Dengan berat hati, gw beli tuu pita kuning pucat sepanjang 2,5meter dan seharga 2500rupiah. Gw pun ke rumah dengan hati penuh sukacita tanpa mengetahui bencana apa yang akan menimpa cardigan gw.
Sampai rumah, gw mandi byar-byur-byar-byur sambil nyanyi-nyanyi dikit. Terus gw disamper ama Adel dan Ferdy buat ngebakso. (Tanpa maksud mengurangi isi cerita, kisah gw, Ferdy, dan Adel ada episode tersendiri jadi gw skip aja yaa hehehe)
Pukul 20.00 gw menginjakkan kaki di rumah. Dengan senyum sumringah, gw masuk ke kamar sambil mempersiapkan alat-bahan untuk melaksanakan OPERASI VERMAK CARDIGAN.
Cardigan gw yang malang itupun hanya pasrah dan tak memberi protes pada tangan gw.
Alat pertama: Jarum. Tanpa perbuatan sengaja, tempat jarum gw error. Harusnya, tempat jarum itu jadi pertanda buruk kalau gw bakal gagal. Tapi yaa namanya Judith, pasti ada cara untuk betulin tuu tempat jarum. Alhasil, tangan nyokap gw berhasil meluluh-lantakkan tuu jarum.
Alat kedua: benang. Benang baik-baik saja, tak perlu dikhawatirkan.
Alat ketiga: gunting. Gunting dalam keadaan sehat dan siap digunakan.
Alat keempat: jarum pentul. Ini adalah pertanda buruk kedua. Setelah menelusuri seluruh isi rumah gw, cuma 1 jarum pentul yang nongol. Dan bodohnya, gw maksain buat menjahit dengan bantuan 1 jarum pentul.
Intinya, keluarga si jarum memberi pertanda kalau gw hanya akan merusak keperawanan cardigan gw. Namun dengan pintarnya, gw sama sekali nggak menggubbris peringatan dari keluarga jarum.
Gw menjahit dengan riang gembira, sedangkan si cardigan udah ga sanggup melakukan pemberontakan. Sekali-kali, gw smsan sambil memberi waktu buat cardigan untuk bernafas.
22.30
TARRRAAAAAAAA!! Cardigan gw selesai dirombak. Dengan tampang tak berdosa, gw melihat cardigan gw. Dan ASTAGA!
Ternyata jahitan gw abstrak banget (baca: BERANTAKAN) sekaligus ada bagian cardigan yang nggak sengaja ikut kejahit, akibatnya tangan gw ga bisa masuk.
Wew, nice try! Gw pun cuma haha-hehe nggak jelas.
Gw ngadu ke nyokap. Nyokap cuma menggeleng-geleng pasrah atas kreativitas gw.
Akhirnya gw cuma bisa merenungi cardigan yang ada di muka gw. Kalo bisa ngomong, tuh cardigan mungkin bilang gini:
”Makanya, jangan ngikutin pikiran bodoh lu, Dith! Lihat efek sampingnya, gw jadi nggak layak pakai kan?!”
Si cardigan pun marah-marah ke gw.
Melihat anaknya yang merana, nyokap gw pun langsung bilang:
”Mungkin cara buat nambahin warna di cardigan itu dengan cara dirajut.”
Betul juga apa kata nyokap gw! Senyum gw pun kembali mengembang dengan hati bulat.
Dengan tekad yang penuh, gw berencana untuk mempermak cardigan dengan menambahkan rajutan wol kuning. Gw pun siap ke pasar besok buat beli benang wol kuning.
Sedangkan si cardigan gw gantung biar dia bisa mempersiapkan mental untuk vermak berikutnya hehehehe...
GBU always...
Salam, Judith.
Minggu, 21 Maret 2010
Aku Sayang Kamu, Kawan...
Padahal, kamu nggak salah apa-apa, tapi kamu malah merasa bersalah.
Hahahaha, harusnya aku yang mengucapkan maaf ke kamu.
Aku minta maaf ke kamu. Aku yang salah karena aku telah memendam rasa iri hati ini padamu.
Aku sayang kamu, kawan...
Jujur aja, aku nangis pas ngetik ini. Karena aku benar-benar sayang sama kamu.
Bisa-bisanya aku terhasut ama setan iri hati.
Aku minta maaf yaa kawan.. Aku salah. Aku yang dengan bodohnya membuatmu sakit hati hanya karena iri hati.
Dari lubuk hatiku yang paling dalam, aku sampaikan...
Aku menyayangimu, kawan...
GBU always...
Salam hangat, Judith.
I’m The One who Do the Super-Mistake
I’m crying and I’m sad.
Hufffttt…
Gw menyadari sesuatu. Dalam hal ini, nggak ada satu pun yang melakukan kesalahan. Cuma gw. Ya, cuma gw yang melakukan suatu kesalahan besar.
Hanya karena iri, gw udah merusak segalanya. Hahahaha, gw iri.
Gw udah merusak mood gw.
Gw udah merusak mood teman gw.
Dan gw hampir merusak pertemanan gw.
Iri Hati.
Gw memang pantas disalahkan. Karena nggak ada yang salah. Cuma gw yang salah. Gw salah karena gw udah iri hati ama dia.
gw akan mempertegas hal ini sekali lagi.
Gw sayang banget ama kamu, kawan... Karena itu aku ingin menjaga senyummu dan aku tak mau merusak hidupmu.
Izinkan aku menjalani waktu untuk menghapus rasa iri ini. Hingga akhirnya aku dapat menjadi teman yang baik untukmu.
Sayang kamu, kawan...
GBU always...
Salam hangat, Judith.
No One Do Mistake, Just Me!
If you said sorry to me, you’re wrong!
Because…
I’m the one who must ask you an apology.
I’m the one who must say sorry to you.
You don’t do any mistake to me.
In fact, I do a mistake to you.
It’s not your fault, seriously!
But, it’s my fault.
Trust me! No one do mistake, just me!
I’m the one who should leave you with all of your happiness…
I’m the one who shouldn’t break your life…
I’m the false one. I’m the wrong one. Surely, that’s because my massive-jealousy.
I must breakaway to keep our friendship. I must breakaway to keep your smile.
I remind you again.
You don’t do any mistake.
No one do the mistake, except me. Yeah, I do the greatest-mistake ever!
GBU always…
Warmly Regards, Judith.
They’re My Reasons
You’re a beautiful girl. You’re a unique girl. You’re like a magnet. You’re a girl who’s always seen by everybody. Everybody likes you.
You’re a girl who makes me feel a massive-jealousy.
I conclude that I’ll be never shine if you’re beside me. It means that I’m really nothing when I’m beside you. I also conclude that I don’t have magnet to make everybody looks at me.
But but but…
You prefer to stay with me. You prefer to have some giggles with me. You prefer to chuckles with me. You prefer to tell your story to me.
First time, I didn’t mind. However, time is walking. Everything has changed.
I feel a massive-jealousy to you.
Well, I can get what I need:
I need a time to think about my jealousy.
I need a time to throw down my jealousy.
I need a time to read this condition.
I need a time to adapt with this situation.
Hopefully, I can through what I need. Hopefully, I can keep our friendship too.
Because, from my deepest heart, I still love you as my friend. I do love you as my friend.
GBU always
Best Regards, Judith…
Jumat, 19 Maret 2010
Filosofi Artis dan Manager
Kamis, 11 Maret 2010
An Odd Thing that Happen to me
No more! I wanna think no more about it. Even, I can't guess what it is. Awkwardly, I can't find the right word for describe this thing. Dunno how stupid I am or nothing can paint this thing.
Simply, it's too complicated. But my heart gets palpitate.
God, give me a way to build up this thing..
GBU always...
Best regards, Judith.
Rabu, 10 Maret 2010
I’ve been embarrassing myself. (part 2)
Tapi, gw ceritain dulu deh kejadian sesungguhnya..
[Serius Mode: ON]
Seperti yang udah gw tulis kalo gw punya janjian ketemuan ama Rekat jam 15.00, terus ama Mudika 10 jam 18.00, terakhir ama Mudika Stasi jam 20.00
Tanpa diundang dan dipawangi, si hujan turun tanpa memandang gw. Kayaknya tuh hujan sengaja merusak acara janjian ketemuan yang udah gw rencanakan dengan segenap hati. (*enaknyoo gw nyalahin hujan hahahaha
Dan dengan toleransi yang alot, hujan reda pada pukul 18.00. Duh, pinter banget dah hujannya.. Masa’ nggak inget jadwal gw yang udah tersusun rapi?! Ckckckck
Dengan jadwal yang sudah benar-benar berantakan, gw dengan BEGOnya berangkat Rekat. Rekat selesai kira-kira pukul 20.00. Terus, Ferdy, Adel, Aji, dan gw pun pergi ke Bubble. Berhubung gw baru sembuh, gw langsung cabut ke rumah Livia. Apalagi Ghea ama Della nyamperin gw di Bubbles.
Gw di rumah Livia kagak memandang jam. Sebenarnya gw udah agak gondok pas tau Kak Radhit gak dateng dan gw pengen buru-buru ke stasi. Dengan berbagai macam alasan, gw ngeles mau ke stasi. Tapi HBTB tuu gelap banget banget banget. Akhirnya habis makan malem, si Ghea ngomong ke gw: ”Ntar gw anterin ke stasi deh. Tapi tunggu bokap gw yaa?? Bokap gw kan pake motor. Ok?” dan gw menjawab: ”OK!”
Betapa bodohnya gw ga nengok ke jam dinding, sampai akhirnya gw menjawab telpon dari bokap gw. Bokap nanya gw di mana. Dengan BODOHnya dan ga pake mikir, gw menjawab: ”Di stasi bareng in-focus bapak. Kan lagi dijagain.” (*pret marupet pret pret pret!!
Gw menjawab seperti itu karna gw pikir (YES! Ternyata gw agak mikir dikit) seperti ini: ’kan gw mau ke stasi, jadi biar gw bisa dijemput bokap di sana. Itulah pikiran gebleg gw. Hehehe
What a massive surprise! I’m shocking damnly!
Gw langsung memaksa Ghea buat nemenin gw cari ojeg buat pulang. Dan yang nganterin gw pulang adalah Ghea dan Livia.
Gw pun pulang naik ojeg. Sampai di rumah, gw baru jujur kalo gw di rumah Livia.
Belum selesai sampai situ. Ada beberapa fakta yang berdampak buat gw:
1. Ternyata bokap nelpon Pak Lukas
2. Ternyata bokap nelpon anak-anak panitia mancing
Whoaaa!! Gw tambah kaget. Dan gw pergi ke stasi dengan malu sebesar-besarnya. Gw berasa ga punya muka. Pas misa selesai, gw menghampiri stand registrasi lomba mancing. Anak-anak panitia nanya gw ke mana semalam. Pak Lukas pun begitu.
Sedangkan gw cuma haha-hehe ga jelas mau ngomong apa. Intinya muka gw udah lupa gw ilangin dimana dan gw pengen cepet-cepet meninggalkan tempat itu.
Malunya ampun-ampunan deh!!
Gw kan jadi ga enak ama mereka.
Udah gitu gw baru saja memalukan nama baik gw. Ckckckck...
Tapi banyak pelajaran yang amat sangat berharga yang dapat gw ambil:
1. Setiap perbuatan ada konsekuensinya (everything that you do have a consequent)
2. Tanggung jawab pada perkataan yang diucapkan (be responsibility for all your words that you said)
3. Gw memang belum siap untuk terlibat dalam Mudika wilayah dan Stasi, seperti kata bokap waktu itu. Jadi, apa yang orang tua katakan pasti demi kebaikan hidup kita karena merekalah yang paling mengerti kita di dunia ini (every words that our parents said is for our life’s goodness. Surely, they mostly understand us in this whole-world)
Kesimpulan yang dapat gw ambil adalah gw emang belum bisa ke Mudika wilayah dan stasi, jadi sebaiknya gw berkarya di Rekat terlebih dahulu.
It’s my entire lessonable story. Hopefully, you can be inspired hehehe
GBU always…
Best regards,
Judith.
Sabtu, 06 Maret 2010
I’ve been embarrassing myself. (part 1)
And the effect is really massive. I got ashamed in my church. I’ve broken my name in my church. What another effects?!
Let me tell you how it’s going on:
I have 3 promises to Rekat, Mudika 10, and Mudika Stasi. Rekat was at 3 p.m., Mudika 10 was at 6 p.m., and Mudika Stasi was at 7 p.m.
Actually, I must choice one of them. Stupidly, I wanna do all of my promises.
Well, if you wanna see the complete story (by the way, it’s in bahasa), caught on the next post.
Kamis, 04 Maret 2010
Lomba Memancing Stasi Bunda Maria Ratu
TANGGAL 7 MARET 2010
Informasi lebih lanjut, hubungi gw lewat mana aja.. Ok??
=)
GBU always...
Best Regards,
Judith.
Me and My lil-disaster
The Most Not-Elegant Illness in the Whole World
It’s like a lil-disaster for me. When I’m enjoying my math test, my body got sweating. Plus, my stomach couldn’t be brainstorming with my desires. The painful effects is I had no concentration and focus for math. I’ve just given it over to God. Sinfully, I really do a foolish thing to God (again). I think for this time, God was too lazy to do math, so I find that 6 of my answers are false. Hopefully, it’s not added anymore. Repent me, God. Please, forgive me, God.
Next. I did my Bahasa and TIK test with not-100%-concentration. But in my own mind, they got better concentration than math. Although, I did TIK test as soon as possible cause my stomach was shouting all times and ask me to go to my own bathroom (surely, it’s in my house).It’s so embarrassing me.
The “best” performance of my lil-disaster is tonight. Actually, tonight there’s the last meeting of Fishing Organizer. Of course, I can’t attend that meeting because my lil-disaster. In fact and clearly, that meeting is The Last Meeting! Wow, “big stratification” for my lil-disaster. Don’t you know that I really wanna attend that meeting? I’ll shout now:
“Hello my stomach, I need a chance to attend the last meeting, but why you don’t give it? Why you let me sit in here? How damn you are, my lil-disaster!”
I hate my-lil disaster. Aaaaa, I really wanna attend the last meeting now! Yes, I wanna do!
Well, I’m still trying to get the positive side of my lil-disaster. I think my lil-disaster not only give me the bad one. Okay, thinking about the great one. My lil-disaster makes me go home faster than usually. What else? Be calm, I’m still thinking… Oh ya, my lil-disaster makes me post this story at my blog and tumblr. And my lil-disaster give me many lessons too.
Thanks God for my-lil disaster. I won’t regret it anymore.
=)
GBU always…
Best Regards,
Judith.
Selasa, 02 Maret 2010
Smiling for Physics
Hello there!!
Happy afternoon all
I’m sitting right now after did all test today. Hufft… Need a report? Yeah, I don’t mid to write it all..
Physics => Smiling, smiling, smiling =)
Economic => Not bad…
Deutsch => It’s okay
I’m really happy with my physics. I just need to wait the result. Hopefully, it can make me smiling (again)
Well, I wanna study math. It’s more difficult than physics.
Judith.
GBU always…