Tampilkan postingan dengan label ini namanya kesenangan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ini namanya kesenangan. Tampilkan semua postingan

Senin, 11 Juli 2016

Antara Film A dan Lagu I

Hola!

Sebenarnya sudah ingin menulis ini sejak lebaran hari kedua, namun tertunda. Maafkan.
Ceritanya kemarin aku ikutan mudik. Mudiknya ke Lampung dan balik ke Depok kira-kira jam 21.00 pas lebaran hari pertama. Berhubung rencana mudik ini bukan hal yang mendadak, aku sempat melakukan beberapa persiapan.

Salah satu persiapan yang aku banggakan adalah, mengunduh film dan menaruhnya di dalam memori ponsel. Uyeah, jadi aku bisa nonton film di ponsel gitu pas di kapal feri. Berkat bantuan Seto, di ponsel aku udah ada film Armageddon, 500 Days of Summer, dan X-Men: First Class.

Ternyata oh ternyata, aku baru sempat nonton pas balik dari Lampung. Tepatnya di dalam kapal feri. Untuk menyeberangi selat Sunda, dibutuhkan perjalanan sekitar 2.5 jam. Sembilan puluh menit pertama aku habiskan untuk membaca buku tentang Nietzsche, sisanya aku manfaatkan untuk menonton film.

Pertama, judul tulisan kali ini ada bocoran dalam kata 'Film A'.
Kedua, di salah satu paragraf sudah diketikkan secara gamblang, film-film yang berniat aku tonton.
Harusnya bisa mulai ditebak nih judul film yang aku tonton selama sisa waktu di kapal feri.

ARMAGEDDON
(source: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTvfwa__fHPDMniHibcwuvIxs_sOwm5xNzAEJfBzBdMDQ5L8CtdK_V7jDcyB9v78eeSwQE6e2YMxofV-y_c4bR53ROml-W_kb-V1GDcPRQRvBw5X4UU98OEY9Kt3d-WHIocq0orgH1DxVi/s1600/armageddon_1998_580x745_848715.jpg)

Film ini sukses membuat aku meneteskan air mata selain film Toy Story 3, Crazy Little Thing Called Love, P.K, Three Idiots, Beauty and The Beast, Kung Fu Panda 2, dan Kung Fu Panda 3.
(meneteskan air mata tidak berarti menangis ya HEHE)

Maaf maaf nih bray, aku nggak bakalan cerita sinopsisnya nih film dengan kata-kata gue. Tulisan kali ini lebih ke pengalaman aku pribadi, pikiran aku pribadi, dan perasaan aku pribadi saat menonton film ini. Ditambah lagi, mungkin akan aku selami juga 'Lagu I' yang ada di judul tulisan ini berdasarkan 3 hal tadi.

Sejujurnya aku rada gampang tersentuh dengan film-film yang ada sisi keluarganya, terutama jika menyoroti hubungan seorang ayah dan anak perempuannya. Ditambah lagi, kalau dari sisi aku, aku punya hubungan yang kaku-kaku-lucu gitu dengan Bapakku. Nah, pas nonton film ini, mata aku langsung berair pas adegan Harry Stamper berpamitan dengan putrinya, Grace Stamper.


(source: https://www.youtube.com/watch?v=2H0pnL03vB0)

"Daddy?"
"Hi Gracey. Hi honey. Grace, I know I promised you I was coming home."
"I don't understand"
"Looks like I'm going to have to break that promise."
"I lied to you too. When I told you I didn't want to be like you. Because I am like you. Everything good that I have inside of me, I have from you. I love you so much daddy. And I'm so proud of you, I'm so scared. I'm so scared."
"I know it baby. But there won't be anything to be scared of soon. Gracey, I want you to know that AJ saved us. He did. I want you to tell Chick, that I couldn't have done it without him. None of it. I want you to take care of AJ. And I wish I could be there to walk you down the aisle, but I'll... I'll look in on you from time to time, okay honey? I love you Grace."
"I love you too".
"Gotta go now honey."
"Daddy, no!"


(source: http://www.imdb.com/title/tt0120591/quotes)
...................................................................................................................................................................
*me was like burst into tears*
*completely moved*

Bahkan pas nonton video di atas, mata aku basah. Huhuhuhuhu adegannya cukup ngena di aku. Selang beberapa adegan kemudian, aku teringat beberapa momen (dan mungkin kebiasaan) antara aku dan Bapak.

Bapak yang tiap dini hari memastikan aku terselimuti *kalau enggak, biasanya aku diselimuti*
Bapak yang tiap dini hari mengecek lampu kamarku sudah mati atau belum *kalau masih terang, Bapak yang mematikan lampu*
Bapak yang ingin menghabiskan banyak waktu denganku
Bapak yang tiap aku akan pergi ke Bandung subuh-subuh selalu berusaha untuk mengantarkan aku ke pool travel
Bapak yang sering mengingatkanku untuk berdoa
Bapak yang mengecam laki-laki yang membuatku menangis (ini baru pertama kejadian kok HEHE)
Bapak yang selalu tersirat memberikan nasihat dalam berorganisasi
Bapak yang pernah menghentikan rapat gara-gara aku mau dioperasi
Bapak yang selalu aku panggil "Daddy Baymax"
Bapak yang membiarkanku ditempa oleh Yang Mahakuasa dan semesta namun tetap diperhatikan.
Bapak yang mungkin sebentar lagi memergokiku begadang dan dengan nada agak tinggi memintaku segera tidur
Bapak yang sering memintaku membuatkannya kopi hitam kental tanpa gula
Bapak yang sering memintaku memanaskan air dan menuangkannya di ember untuk mandi

Bapak yang menyayangiku.


Lalu di akhir, lagu yang diawali huruf 'I' kembali berputar. Penyanyinya Aerosmith.

I Don't Wanna Miss A Thing

Mari kita mundur ke detik persis sebelum Judith menyentuh judul film Armageddon di ponsel untuk ditonton.
Di detik itu, aku masih berpikir dan merasakan bahwa lagu I Don't Wanna Miss A Thing adalah lagu roman dari seorang pria untuk pasangannya.

Maju lagi.
Setelah menonton film itu, pandanganku terhadap lagu ini meluas. Bisa jadi, lagu ini adalah lagu yang menggambarkan paduan perasaan seorang Ayah kepada anak perempuannya dan perasaan seorang pria yang ingin menjadikan anak perempuan itu pasangan hidupnya. Dalam film ini dapat disederhanakan menjadi paduan perasaan Harry Stamper dan A.J kepada Grace Stamper. Bisa dilihat di akhir film, lagu ini diputar mengiringi beberapa adegan dengan Grace Stamper sebagai sorotan utamanya. Ditambah lagi, jika aku perhatikan, poster film Armageddon terpampang 3 tokoh yakni Harry Stamper, A.J, dan Grace Stamper.

Back to the song I'm talking about, I humbly think that the whole lyrics are very related to lover generally and some of it can be related to Daddy-daughter relationship.


Tidak menutup kemungkinan loh kalau lagu Aerosmith yang satu ini dituliskan untuk hubungan-hubungan lainnya secara umum, bahkan yang melampaui batas. Tapi sekali lagi maafkan aku kalau dalam tulisanku ini hanya ingin mengaitkannya pada hubungan seorang ayah dengan putrinya.

*****

I could stay awake just to hear you breathing
Watch you smile while you are sleeping, while you're far away and dreaming

Well, meskipun kemungkinannya sangat mengawang tapi bisa jadi ada beberapa menit waktu sang Ayah untuk menengok putrinya yang sudah tidur. Dia berdiri di sisi tepi tempat tidur putrinya dan mungkin saja di saat itu, sang Ayah tersenyum memandangi putrinya yang terlelap dengan senyum di wajahnya.

I could spend my life in this sweet surrender. I could stay lost in this moment forever
Well, every moment spent with you is a moment I treasure

I don't wanna close my eyes, I don't wanna fall asleep
'Cause I'd miss you, baby and I don't wanna miss a thing

Adalah suatu kemungkinan kalau seorang Ayah tidak ingin melewatkan momen besar putrinya. Kalau di film Armageddon, Harry mengatakan ingin sekali mendampingi Grace ketika berjalan ke altar saat pernikahan Grace dengan A.J. Bahkan di saat terakhirnya, Harry Stamper mengabadikan wajah Grace, putrinya, sebagai wajah terakhir yang ia pandangi sebelum mengorbankan diri. Kalau dari pengalamanku, Bapak sangat ingin hadir di seminar proposalku kemarin namun karena ada rapat penting, Bapak tidak bisa hadir. Bahkan bisa-bisanya si Bapak curhat ke Ibu, "Itu seminarnya Judith nggak bisa diundur ya?".
Lalu aku juga tertarik dengan frasa 'sweet surrender'. Mungkin saja, ada ketulusan dan keikhlasan seorang ayah yang mati-matian banting tulang demi kebahagiaan dan kebaikan putrinya. Suatu bentuk pengorbanan, yang menurut aku pribadi, biarpun menguras keringat tetapi tak menuntut balas demi senyum bahagia,
*****

A dad is someone who is a daughter's first love (- Anonymous)

*****
Gara-gara film ini, aku menjadi mendapat suatu pandangan baru. Sepengalaman aku dan seingat aku, kebanyakan teman-temanku yang laki-laki menginginkan anak perempuan. Yha mungkin ingin mengalami bagaimana memiliki dinamika hubungan antara ayah dan anak perempuannya.


Yap sekian tulisanku yang mengulas film Armageddon dan lagu I Don't Wanna Miss A Thing. Memang tidak ada data, tidak ada kesimpulan, dan tidak bisa seenaknya dikaitkan.
Dan perlu diingat, makna sebenarnya dari film maupun lagu ini hanya si penulis lagu dan penulis cerita ini yang tahu, itupun ketika dalam proses membuatnya.
Tapi aku sudah menyelesaikannya dan tidak menyesalinya. Malah cukup menikmatinya :)


Terima kasih telah membaca tulisan ini.
Semangat selalu dan jangan lupa bersyukur :)
Semoga Yang Mahakuasa senantiasa memberkati kita


Salam dari yang pandangannya dan perasaannya meluas ketika mendengar lagu I Don't Wanna Miss A Thing,
Maria Paschalia Judith Justiari

Kamis, 02 Juli 2015

BOLANG Edisi Mall Kelapa Gading

Halo everibadeeeehhh..

Ini benar-benar tulisan yang terlambat sih gaes hehehe
Mungkin sekitar setahun lalu lebih.

Jadi, pas awal-awal Juni 2014, gue iseng pengen pergi ke Mall Kelapa Gading. Belum pernah sama sekali soalnya, huftyna :(

Nah karena gue nggak mau perjalanan berjudul "Bocah Petualang" gue berakhir menjadi "Bocah Hilang", gue pun meminta Jeanice (usut punya usut salah satu badhaynya KMK ITB 2012). Secara random, gue nge-chat dia dan minta dia jadi tour guide di Mall Kelapa Gading. Sebenarnya cukup beralasan sih. Jeanice 'kan tinggal di Sunter, terus konon katanya dia sering main ke Mall Kelapa Gading. Untunglah dia mengiyakan keinginan random gue tersebut.

Oke. Bermodalkan pengetahuan dari perselancaran di dunia maya dimodifikasi dengan insting bolang gue, gue pun berangkat ke Mall Kelapa Gading dengan kendaraan umum.

Mula-mula gue ke halte Cibubur Junction. Di sana banyak kendaraan umum yang menuju ke berbagai macam kawasan. Berdasarkan hasil penselacaran, disarankan naik Mayasari jurusan Tanjung Priok dari Kampung Rambutan. Tapi ai males banget kalau harus ke Rambutan dulu. Berkat insting bolang yang gue miliki, gue pun memilih naik 56 ke Cawang. Kendaraan bernomor 56 ini berwujud Elf warna merah bata dengan jurusan Cileungsi-UKI.

Sesampainya gue di Cawang, gue menunggu kendaraan apapun yang bertujuan ke Tanjung Priok. Lewatlah suatu bus besar tak ber-AC dan bukan Mayasari tapi tujuannya Tanjung Prioke. Gue langsung nanya keneknya, "Lewat Gading 'kan, Pak?" "Lewat, Neng."
Nthap.
Gue naik dan berdiri dekat jendela biar bisa merasakan sepoi-sepoi angin Jakarta #hasek (alasan sebenarnya sih biar nggak gerah).

Sekitar 30 menit perjalanan, gue pun melihat gedung Mall Artha Gading dan meminta turun dari bus. Senangnya jalan nggak terlalu macet. Di bawah tol Jakarta - Tanjung Priok, gue menyebrang dengan sangat hati-hati. (((((SANGAT HATI-HATI)))))

Menurut hasil penselacaran, gue harus naik angkot nomor 37. Rezeki memang nggak ke mana, angkotnya langsung muncul di hadapan gue. Gue naik dengan hati riang. Oke, lebay.

Hanya 10 menit perjalanan, abang angkotnya sudah berkata, "MKG MKG,". Mendengar informasi dari Bapak Supir Angkot, gue turun dan menyerahkan selembar 2000 rupiah.
Di sinilah konflik terjadi.
"Neng, uangnya kurang 1000 nih,"
"Oh iya, Pak," gue menyahut sambil ngubek-ngubek tas nyari duit seceng. Ternyata si Bapak masih lanjut ngedumel
"Mana ada sih Neng ongkos 2000,"
"Aduh punten, Pak. Maafin saya, Pak. Saya teh bener-bener baru pertama kali ke sini. Saya nggak tahu kalau jarak dekat di sini tuh 3000," kata gue memelas namun jujur. Yha bener, ini 'kan kali pertama gue ke daerah Gading dan sama sekali nggak tahu kalau jarak dekat memakan ongkos 3000 rupiah. Waktu itu di Depok jarak dekatnya masih 2000 rupiah dan ongkos tersebut yang gue jadikan patokan. Maapin Pak, ternyata saya salah :(
Lalu si Bapak supir langsung ngacir setelah gue memberikan 1000 rupiah.

Sesudah konflik perkara 1000 rupiah, gue menyebrang ke Mall Kelapa Gading dan duduk di foodcourt yang dekat Chatime sambil menunggu Jeanice.
Supaya menunggu Jeanice bisa produktif, gue pun selfie di foodcourt ala kadarnya. Begini hasilnya.


Tidak lama kemudian Jeanice datang. Berdua bareng Jeanice, kami menuju XXI yang ada di MKG sambil keliling. Waktu itu kita nonton Maleficent. Terus gue baper. Ada beberapa adegan yang bikin gue nangis. Tapi tahun lalu memang pas itu gue lagi baper-bapernya sih HEHE



Seselesainya nonton, kita lanjut keliling lagi. Jeanice ini baik hati sekali, nggak bohong. Dia benar-benar menjadi tour guide sejati. Bahkan dia menjelaskan tiap-tiap detil dari MKG sampai La Piazza. Sempat juga keluar-masuk beberapa outlet di sana, salah satunya UNIQLO yang pada saat itu lagi sale. Aeh Jeanice sungguh baik hati :') Maafkan aku yang pernah berburuk sangka padamu, Jen. Peyuk Jeanice *HUG*

Overall MKG itu cukup luas. Belum lagi ditambah La Piazza Dalam 1 area besar, gedung MKG dibagi jadi MKG 1, MKG 2, MKG 3, MKG 4, dan MKG 5. Iyaps, kelima MKG itu satu gedung. Enaknya mall besar gini tuh segalanya lengkap. Pilihan makanannya pun beragam. Toko-tokonya juga banyak anekanya. Kalau mau jalan sendiri di sini sih menurut gue tempatnya enjoyable. Nongski bareng temen juga seru. Sama keluarga juga asyik. Berdua doang sama pacar atau teman juga menyenangkan. Terus banyak cafe-cafe kecil gitu yang lucu banget dan bikin penasaran. Waktu itu ku ingin main ke sana cuma lagi nggak nafsu untuk wisata kuliner hehe

Gue pun pas sama keluarga ke MKG, sangat menikmati kulinernya di foodcourt MKG-berapa-gitu-ku lupa (di MKG tuh foodcourt nya nggak cuma 1). Pokoknya desain foodcourt yang ini agak remang-remang terus bertemakan woodies gitu. Keluarga gue ampe kalap di sana hahaha

Sayang waktu itu nggak sempet selfie sama Jeanice. Yaudah Jen, ini foto kita yang lama aja, pas kita masih tepebe unyu gitu. Maafin lupa ngajak elu selfie



Ah ya, gue sempet nyari-nyari Calais di mananya MKG sih. Yaaaa mana tau tetiba di rumah gue kepengen Calais terus ngacir kemari... Yha mana tau hehe.. Well, finally gue tau Calais itu ada di Mall Kelapa Gading 3. Itupun taunya pas main ke MKG untuk kedua kalinya.

Sekitar jam setengah tigaan, gue pamit ke Jeanice. Gue males banget kena macet soalnya. Habis saying goodbye, gue keluar MKG dan entah kenapa ambil angkot merah jurusan Rawamangun. Kalau nggak salah, angkot 04. Gue pun turun di Arion Mall dan duduk di halte nungguin bus. Jujur aja, gue belum punya bayangan mau naik bus apaan. Di tengah ketidakjelasan gue mau naik bus apaan, lewatlah bus Mayasari AC jurusan Depok - Pulo Gadung. Ditambah lagi abangnya teriak, "Depok Depok Depok!"
Gue naik tuh Mayasari. Syukurlah gue dapet tempat duduk dan ber-AC. Ongkosnya 12000 rupiah waktu itu.

Singkat cerita, gue sampai di Depok dan tanpa mampir ke sana-ke sini, gue menuju rumah. Sekian cerita Bolang gue :3

Terima kasih telah membaca tulisan ini.
Semangat selalu dan jangan lupa bersyukur :)
Semoga Yang Mahakuasa senantiasa memberkati.

Salam dari yang mengaku Bolang Terakreditasi A,
Maria Paschalia Judith Justiari

Minggu, 07 Juni 2015

Dongeng Ajaib di Dunia Orbas

Berhubung gue masih single (tapi bermartabat) dan belum punya laki-laki buat gua ceritain, gue pun memutuskan untuk sharing tentang cowok satu ini. Ho-oh, dia bukan cowok gue koks :3

Anyway gue nulis ini gara-gara ada yang nanyain di ask.fm w, terus karena kepanjangan akhirnya gue tulis aja di sini hehe

Sebelumnya ai mau jelasin dulu secara singkat apa itu orang tua basis menurut pandangan gue yang paling sederhana. Orang tua basis adalah pasangan mahasiswa-mahasiswi KMK ITB yang dibentuk pada saat mereka tingkat 2 dengan tujuan menjadi sosok "orang tua" bagi para TPB KMK ITB.

Gegara orbas, ai jadi makin deket sama satu makhluk Tuhan paling mager yang bernama Yakobus Geganaseta. Yap si Seto, suami basis gue.

Awalnya tuh jujur kita nggak ada niat ngorbas bareng. Gue tuh tadinya mau ngorbas sama Theodorus Felix (Kimia 2012) dan Seto mau ngorbas sama Elisa Melinda (MRI 2012, bos KMK ITB).

Lalu di tengah jalan, Felix menyatakan niatnya nggak jadi ngorbas sama gue karena ada tanggung jawab lain. Gue mah selow-selow weh. Kalo ada temen deket gue di KMK ngajakin orbas yaa hayuk aja, kalo nggak ada yaa gue nggak mau ngorbas. Gue sendiri berprinsip, kayaknya kalo gue nggak ngorbas sama cowok yang udah deket banget ama gue yaa ngorbasnya agak susah berhasil nih.

Ternyata Elisa tau kondisi gue yang sendiri tiada calon suami basis dan dengan prinsip gue yang kayak gitu *Judith memang prinsipnya suka kuat gitudeh*

Daaaaaann
Elisa rela mengorbankan Seto buat gue.. Dia malah ngelepas Seto buat gue.... :''''''''''')
Alhasil gue smsan ama Seto. Kira-kira begini isi SMS-nya

S: Dith, jadinya gimana?
J: Kalo Elisa gajadi ngorbas gara2 gue, mending lo sama Elisa aja
S: Yaudah gue tanyain dulu
............
S: Dith, Elisa udah punya calon pengganti gue. Gmn jadinya?
J: Ok deh set, kita ngorbas brng

Iya, seperti itu banget loh gaes  :'''''''''')
Akibatnya, anak-anak basis gue punya mantan calon mama basis dan mantan calon papa basis :')

Ternyata sampai detik ini, Seto cukup bisa ngerti gue. Kayaknya dia hapal tingkah laku gue selama kita saling kenal. Udah gitu, dia yang paling tau segala lika-liku kisah gue dalam menanti sandaran hati sejati dari jaman TPB ampe detik ini :'3
Seto pun kalo PDKT nggak pernah lolos dari radar gue bahkan ampe sembunyi-sembunyi pun tetep ketauan ama gua HAHAHA :p
Makanya gue juga tau lika-likunya Seto mencari pendamping hidup kayak apaan

Momen paling koplak antara Seto dan gue pasti terjadi ketika OSKM ITB.

- OSKM ITB 2013 -
Di OSKM ini, gue jadi Taplok (Tata Tertib Kelompok, yang sekarang disebut mentor OSKM) dan Seto jadi Medik.
Pas jaman-jamannya kita berdua masih di-diklat divisi dan pelatihan Orbas...........

J: Set, ini materi orbas yang medik gua ga ngerti samsek
S: Tenang, Dith. Ada gue.
J: Yaudah, pokoknya pas ujian, urusan medik tuh gua kasih seluruhnya ama lu yak
S: Ok Dith. Eh tapi gue males bagian yang taplok banget materinya
J: Beuh, dengan senang hati Set. Itu semua jadi jatah gua yak
S: Sabi sih, Dith!

Iya, gue mengakui kalau Seto dan gue adalah calon pasangan yang cukup cerdas :')
Buktinya? Kita berdua berada di peringkat 5 besar pas kelulusan Orbas. Yeay! Jumawa dikit gapapa lah yaaa... :p

- OSKM ITB 2014 -
Akhirnya kita berdua naik pangkat di OSKM 2014. Seto jadi pendiklat divisi medik dan gue jadi pendiklat divisi mentor.
Suatu ketika, evaluasi diklat siang divisi medik dan divisi mentor tuh berdekatan.
Pukul 18.00 evaluasi selesai. Teman-teman yang lain buka puasa.

J: Set, lo ntar ngediklat malem ga?
S: Iya, Dith.
J: Yang lain tarawih nih. Lo mau ngapain?
S: Nganggur gua, Dith.
J: Yaudahlah cabut dulu aja ntar balik lagi ke sini bisa kali yaa..
S: Bisa, Dith. Yuk cabut sekarang

Jadi dari pukul 18.00 sampai 20.45 gue jalan berdua ama Seto ke Steak Ranjang, nyari Susu Murni, dan Calais. Pukul 20.55 teng, kita berdua udah di kampus lagi buat briefing diklat divisi masing-masing.

=====================================================================

Seto.....
Sohib yang selow diajak ke mana-mana dan kapanpun (wes biasa kita ngerandom cuma berdua), saling curcol, dan ga baper-an :')
Seto beneran kagak baper. Ini yang bikin gue nyaman banget. Mau tau se-ga baper apa si Seto ini? Cekidot

Sonya: Dith, lo harus tau. Pas lo mau operasi, gue kan udah panik gitu di Sekre. Terus tau nggak si Seto ngapain? Lebih asik nge-Dota dibanding nemenin gue ke Borro buat nengok elu
Seto: Eh Son, justru gua bakalan aneh kalo gue ikutan panik. Lagian gue lagi asik woy
Judith: *wes maklum*
-------------------------------------------
Suatu ketika di-WA
J: Set, gue sakit. Mau minta tolong anterin
S: Yah Dith, gue lagi nge-Dota. Ini baru mulai game nya.
J: *cuma bisa ngakak bacanya penuh kepasrahan*

=====================================================================

Terus tiap gue punya pacar atau deket sama cowok, gue sangat melarang mereka buat cemburu ama Seto.
Bahkan pernah pas gue punya pacar [pas punya pacar :')], gue nonton berdua doang ama Seto. Terus nyantai aja gitu gue nya cerita ke pacar gue tersebut pada saat itu [pada saat itu :')] 
Meskipun harus sering-sering diteror biar ga mager, orangnya juga bisa megang tanggung jawab
Tapi tetep aja gua gakuat ama mager lo Set.. Ga kuat :')
Eh btw si Seto pernah sih nggak mager nge-WA gue pas gue butuh motivasi. Terus dia suka tetiba bijak gitu. Bener-bener peristiwa ajaib dan gue harap sering terjadi HAHA :p

Anak-anak basis Seto dan gue pun kita anggap sebagai temen jalan baru yang siapa tau berpotensi diajak random bareng orbas mereka yang cem-cem gue dan Seto ini :')
Makanya awal-awal Basis 22 2013 terbentuk, kita jalan-jalan mulu.
Kita juga buka lapak curhat buat mereka koks dan ga mengekang mereka mau aktif di mana selama di ITB ini hahaha
Syukur pada Yang Mahakuasa, anak-anak basis kami banyak yang berkarya di manapun mereka berada :')
Papa-Mama bangga pada kalian, Nak :')

Okeh, ini beberapa foto antara Basis 22, Seto, dan gue
Semoga foto-foto berikut ini cukup menceritakan kisah ajaib di antara kami :3


Baru kelar bikin panji Basis 22.
Dibuat setelah kita berdua kelar diklat malam (waktu itu masih jadi peserta diklat)


 Pas mau foto keluarga basis di OHU ITB 2013


Foto Keluarga Basis 22 pas OHU 2013 [kurang Asep karena dia abis kecelakaan :(]


Foto Keluarga Basis 22 pas SKB KMK ITB 2013 [ngga full team euy :( ]


Makan malam di Kambing Soen bareng beberapa anak basis lain (1)


Makan malam di Kambing Soen bareng beberapa anak basis lain (2)


Makan malam di Kambing Soen bareng beberapa anak basis lain (3)


Ngerayain ultah anak basis :3  (1) 


Ngerayain ultah anak basis :3  (2) 


Ngerayain ultah anak basis :3  (3)


Yah beginilah kerjaan basis 22 pas awal-awal
Jalan-jalan mulu


Jalan-jalan yang ini bareng Basis 21, basis sepupu
(Seto ama Sonya tuh saudara 1 basis)


Karaokean bareng basisnya Abri


Bareng Donny, anak basis, edisi berjamal dalam rangka Hari Sumpah Pemuda
Kita berasa aktipis gini HAHA :p


Bareng Donny, anak basis, setelah pelantikan KPA ITB 2013
Gue ama dia tukeran jaket gitu :3 


Bareng Clarin dan Donny, anak basis, di Retreat KMK ITB dengan judul Kemah Bercinta :3


Ga sengaja gereja bareng anak basis di Gema, Jonathan dan Dessi :3


Ke acaranya ISO, nontonin acara yang turut diurusin sama beberapa anak basis gue.
Salah duanya, Vania dan Dessi :3


Seto bantuin gueh bikin stop-motion buat sahabat gue.
Bikinnya mah sejak 2 November 2013. Baru finishing sekitar bulan Juni 2014
Nah tuh foto pas lagi finishing. Tempatnya di Penvil


Basis 22 bersama papi-mami gue di Basis 4, Papi Ricol dan Mami Chrissa
Seto nya nggak ada karena lagi turun ke Bandung
Foto ini diambil pas SKB KMI ITB 2014


Beberapa cucu basis gue dari Donny-Devi :3


Di foto ini ada beberapa cucu basis Seto&gue dari Vania - Sebas :3


Nge-random berdua doang ke Calais PVJ
Rencananya sih mau cari kado buat anak basis... Rencananya (ampe detik ini)...
Nggak nyangka, pas gue jadi ketua KMK ITB, dibantu sama suami basis dan anak-anak basis
Terima kasih yaa kalian :')
Maaf pas masa itu gue gabisa jadi nyokap basis yang baik dan benar


Bareng Revie, anak basis, pas White Christmas KMK ITB 2015


Basis 22 di Gelombang Paskah KMK ITB 2015 


16 Mei 2015 - Selfie sama suami basis abis curhat ini-itu :3


Bareng Clarin, anak basis, di Lembah Karmel Cikanyere


Bareng Clarin, anak basis, di Kawah Putih Ciwidey


Foto yang gue pajang di ask.fm gueh


Yaudah.. Segitu dulu ajah..
Terima kasih yaa sudah mengizinkan gue berbagi cerita hehe

Dan terima kasih KMK ITB telah mempertemukan gue dengan Basis 4 2012 dan Basis 22 2013 :')
Thank you. Thank you very very very much :')

Terima kasih telah membaca tulisan ini
Semangat selalu yaaa :D
Jangan lupa bersyukur ^v^

Tuhan memberkati.

Salam dari seorang nyokap Basis 22 2013 KMK ITB yang belum tentu budiman,
Maria Paschalia Judith Justiari

Rabu, 11 Maret 2015

Izinkan Saya

Rabu, 11 Maret 2015

Malam!
Kali ini saya masih terduduk menghadap laptop, yang baru selesai diperbaiki, setelah tertawa lepas.
Judul kegiatan kali ini adalah belajar bersama. Bersama duabelas mahasiswa Meteorologi ITB 2012 yang lain, saya berada di dalam ruang berdinding biru dan dinamakan Sekretariat Himpunan Mahasiswa Meteorologi "Atmosphaira" ITB. Kami mengangkat judul belajar bersama dilatarbelakangi besok ujian Metode Prediksi Cuaca Numerik II, sering dipanggil Pemodelan II.



Demi Semester VI yang Lebih Baik :')

Belajar.

Izinkan saya pada malam ini tidak satu kerangka dengan judul kegiatan malam ini.
Saya masih dalam euforia jenaka pada UTS Meteorologi Satelit hari ini. Pagi ini saya habiskan untuk menghafal dan memahami segala tulisan 5 bab materi. Tak disangka-sangka, yang keluar bukan hafalan gambar yang notabene tidak saya sentuh sama sekali.
Saya masih dalam euforia rasa syukur karena laptop saya hari ini sudah kembali pada saya. Tiga hari ini saya luntang-luntung mencari pinjaman laptop. Bahkan saya sempat menyimpulkan, "Ternyata gue lebih butuh laptop daripada pacar HAHA". Bukan apa-apa, ternyata laptop telah menjadi nyawa mahasiswa Meteorologi ITB. Saya hanya bengong ketika mayoritas teman-teman seangkatan saya berhadapan dengan laptop untuk mengerjakan tugas dan belajar. Terutama belajar CBT.... C-B-T :')

Izinkan saya untuk menggaungkan syukur senantiasa dalam diri ini untuk Yang Mahakuasa, baik melalui hening saya, tawa saya, senyum saya, ekspresi saya, tulisan saya, dan seutuhnya diri saya. Jujur, saya cukup panik ketika saya baru menyadari laptop telah menjadi bagian penting bagi mahasiswa Meteorologi ITB. Apalagi mas-mas Asus Service Center mengatakan, "Paling cepat 10 hari". Di hari Senin, saya langsung membatu tiap mengingat kalimat mas-mas Asus Service Center tersebut. Sejak mulai Senin, saya mengemis ke sana kemari mencari pinjaman laptop. Bahkan saya sudah bertekad bulat untuk mencari jasa sewa laptop. Tekad bulat ini didasari pekan deadline dan UTS yang tengah saya lalui.

Izinkan saya bertindak sok tahu. Sungguh saya merasa seolah Yang Mahakuasa sudah mengerti kondisi hari-hari saya. Memang sebelum laptop ini masuk ke Service Center, saya optimis bahwa saya bisa hidup tanpa laptop. Sayang, optimisme ini hanya bertahan beberapa jam. Daaaaannn..... Yang Mahakuasa mengembalikan laptop saya di waktu yang tepat. Tidak tanggung-tanggung, di tengah tiadanya laptop saya, Yang Mahakuasa memberi kesempatan pada saya untuk seproduktif mungkin meskipun tanpa laptop. Bukan hanya itu, saya belajar bersyukur diperbolehkan memiliki laptop yang menunjang perkuliahan dan hidup pribadi saya. Benar-benar ada sesal yang menohok karena saya tidak menjaga salah satu nikmat yang diberi Yang Mahakuasa berupa laptop ini.


Di hari ini pun, saya diizinkan untuk belajar menjaga dan merawat laptop saya.


Izinkan saya berterima kasih dan bersyukur.
Terutama pada Yang Mahakuasa dan semesta :')


Terima kasih telah membaca tulisan ini
Semangat selalu!
Jangan lupa bersyukur yaapss ^v^

Tuhan memberkati


Salam dari yang minta izin,
Maria Paschalia Judith Justiari

Jumat, 27 Juni 2014

Kita tak hanya berada dalam bumi berbentuk bola pepat.
Kita tak hanya berada di atas tanah Ibu Pertiwi.
Kita berada dalam satu tubuh.
Aku, diriku, dan jiwaku.

Aku dengan senang hati membebaskan diriku untuk pergi dan melakukan segala sesuatu. Apalagi di tengah libur dan berada di rumah seperti ini.


WAKAKAKAKAKAKAK JUDITH BERLIBUR WOOYY!! YIHAAAAAAAA :3
JUDITH SEMEDI DI RUMAH TJOIIIIIII!! YUHUUUUUU :3

Gaada galau-galauan.........
......
......
Betewe, galau gue cuma muncul kalau gue udah stress tingkat dewa. Begitu gue merasa tertekan amat sangat, gue akan membutuhkan seorang laki-laki yang gue tahu saking sayangnya dia sama gue, tekanan yang buat dia remeh-temeh sampai tekanan yang memang berat pun dia dengarkan. Lalu dia pun memimpin gue untuk meloncat dan terbang menerobos tekanan-tekanan tersebut, memimpin atau paling tidak mendampingi gue menyelesaikan masalah-masalah hidup yang gue hadapi. Ya, sosok sandaran hati.
Oke. skip. Gausah dibahas lagi :p

Iya. Harusnya tidak ada distorsi (baca: galau-galauan) :)

Karena aku bebas tanpa tuntutan
Karena aku bisa rehat dan melepas sejenak beberapa tanggung jawab. Ingat, hanya sejenak.
Karena aku bisa menikmat waktu untuk membahagiakan diriku sendiri tanpa perlu mengganggu kebahagiaan orang lain.
Karena aku dapat memiliki waktu lebih untuk semakin mengenal diriku dan hidupku sendiri.
Karena aku bisa berada di sekitar raga dan jiwa yang menerima sekaligus menyayangi aku apa adanya diriku ini.

Libur dan Rumah :)

Tapi untuk beberapa waktu ke depan, mungkin sampai belasan Juli, aku harus memiliki liburku dan rumahku sendiri. Rumah dan libur yang kusebut dalam sandingan kelenturan hingga di manapun dan kapanpun aku berada, aku selalu bisa menyebut "Judith sedang libur!" atau "Judith sedang di rumah!". Meski aku secara kasat mata tak di rumah atau tak dalam waktu libur.

:)

Semangat Judith! Semangat untuk menciptakan rumah dan liburmu sendiri!
Semangat!!
:3

Tuhan memberkati.


Salam dari yang sedang menikmati libur di rumah secara tersurat maupun tersirat,
Maria Paschalia Judith Justiari

Satu Lagi Langkah dalam Hidup

Diketik mulai tanggal 27 April 2014

Entah men, entah banget. Gue selalu bahagia ketika gue menemukan detil-detil kecil yang melengkapi siapa jati diri gue.
Menjelang umur 20 tahun, gue merasa potongan teka-teki 'siapakah aku' semakin banyak dan semakin terkumpul. Yah walaupun masih jauh dari kata tersusun tapi setidaknya potongan-potongan itu sudah ada, tinggal dirangkai.

Alkisah, gue blogwalking ke sana- kemari. Teman-teman seumuran gue menulis perihal kemahasiswaan. Intinya tentang paradigmanya mengenai berbagai macam hal perihal kemahasiswaan. I'm just like, "Wow! Pinter banget sih mereka."

Lalu gue bandingkan dengan blog gue.

Iya, gue bandingkan.

Gue bandingkan.

.............
.............
.............

Ini blog tuh entah mau gue sebut dengan apa. Isinya yaa literally kegermbiraan dan distorsi hidup gue. Bener-bener tentang hidup gue dan...........................................................................ga ada atribut-atribut kemahasiswaannya.

Jujur, gue malu banget.
Di saat teman-teman sekampus gue yang seumuran atau setingkat sama gue menulis perihal kemahasiswaan atau lebih jauhnya tentang nasionalisme, tulisan gue hanya berkutat tentang apa yang gue rasakan dalam hidup gue.
Tentang bahagia gue. Tentang kegalauan gue. Tentang hal-hal aneh yang gue alami maupun gue lalui.

Mana ada tentang kemahasiswaannya -_-"

Tapi di satu sisi, justru gue makin mengenal diri gue melalui tulisan-tulisan yang ada. Tentang siapa gue, tentang jati diri gue. Gue lebih tahu seperti apa gue sebenarnya.
Jujur, tadinya gue mau mengutuk-ngutuk tulisan gue karena isinya ga berbobot banget (menurut gue) apalagi kalau dibandingkan dengan tulisan teman-teman gue.
Lalu gue mulai menelusuri tulisan-tulisan gue dari yang terbaru sampai tulisan yang pertama kali muncul di blog.
Dan gue kembali menemukan jalan pikiran seorang Maria Paschalia Judith Justiari.

Meski hanya sedikit, setidaknya gue menemukan Judith yang sesungguhnya di dalam tulisan-tulisan gue.
Gue memahami seperti apa Judith bermimpi, menghadapi hidup, ingin diperlakukan, memiliki sudut pandang, berpikir, dan lain-lain.
Bagian hidup gue yang tadinya benar-benar hilang dan kosong juga mulai terisi perlahan-lahan dengan tulisan-tulisan di blog ini. Bahkan jujur, semua tulisan yang ada di blog ini hanya merangkum sepersekian bagian dari diri dan hidup gue namun menjadi kunci untuk semakin mengenal siapa gue sesungguhnya.

Dan gue pun tersenyum tiap membaca tulisan gue. Karena gue semakin mengenal bagaimana jalan pikiran gue.



Terima kasih Yang Mahakuasa.. Engkau mengizinkanku menyimpan serpihan jalan pikiranku sendiri melalui tulisan-tulisan di blog ini. Sekali lagi, terima kasih :)

Mari berkelana lebih lanjut untuk mengenal diri sendiri, Dith :)
Semangat Judith! :)

Tuhan memberkati

Salam dari yang baru saja menemukan dirinya melalui tulisan-tulisannya sendiri,
Maria Paschalia Judith Justiari

Sabtu, 23 November 2013

23 November 2013

"Sejak kapan sih, Mbak, kamu jadi yaudahlah gini sama hidup kamu?! Mbak Judith yang Bapak kenal itu selalu struggle sama hidupnya, bahkan kamu itu pejuang sekaligus pemberontak hidup yang keras," kata seorang Bapak pada putri sulungnya.

:''''''''''''')

Senang rasanya dipahami.
Dimengerti bagaimana cara aku menjalani hidup.
Bapak mengerti cara aku hidup selama ini dan menerimanya sebagai itulah seorang Judith dalam menjalani hidupnya.
Bahkan ketika aku tidak menjalani hidup seperti biasanya atau seperti yang sudah-sudah, Bapak mempertanyakannya seolah Bapak tak melihat putri sulungnya itu sedang menikmati hidup dengan cara putri sulungnya itu sendiri.
Terima kasih, Bapak :')




Kedua. Aku benar-benar nyaman saat mendengar nasihat dan motivasi dari Bapak yang jelas sesuai dengan caraku menjalani hidup sebagai diriku sendiri, iya sebagai seorang Judith.

Detik ini, aku merasa semakin nyaman menjadi diri sendiri dan menjalani hidup dengan caraku sendiri.
Aku semakin yakin, sosok Judith sebelum 11 Juni 2013 sudah berangsur-angsur kembali :)

Kalo kata Tiyok sih, "This is (my) life!"
*itu(my)nyagueyangnambahinwuakakakakak
*yaaudahgaterlaluoriginaldaritiyoknyasih
*tapigapapadongyahahaha

Terima kasih untuk membaca tulisan ini.

Tuhan memberkati.

Salam dari yang semakin nyaman dan telah menemukan kembali dirinya sendiri,
Maria Paschalia Judith Justiari