Sabtu, 23 November 2013

23 November 2013

"Sejak kapan sih, Mbak, kamu jadi yaudahlah gini sama hidup kamu?! Mbak Judith yang Bapak kenal itu selalu struggle sama hidupnya, bahkan kamu itu pejuang sekaligus pemberontak hidup yang keras," kata seorang Bapak pada putri sulungnya.

:''''''''''''')

Senang rasanya dipahami.
Dimengerti bagaimana cara aku menjalani hidup.
Bapak mengerti cara aku hidup selama ini dan menerimanya sebagai itulah seorang Judith dalam menjalani hidupnya.
Bahkan ketika aku tidak menjalani hidup seperti biasanya atau seperti yang sudah-sudah, Bapak mempertanyakannya seolah Bapak tak melihat putri sulungnya itu sedang menikmati hidup dengan cara putri sulungnya itu sendiri.
Terima kasih, Bapak :')




Kedua. Aku benar-benar nyaman saat mendengar nasihat dan motivasi dari Bapak yang jelas sesuai dengan caraku menjalani hidup sebagai diriku sendiri, iya sebagai seorang Judith.

Detik ini, aku merasa semakin nyaman menjadi diri sendiri dan menjalani hidup dengan caraku sendiri.
Aku semakin yakin, sosok Judith sebelum 11 Juni 2013 sudah berangsur-angsur kembali :)

Kalo kata Tiyok sih, "This is (my) life!"
*itu(my)nyagueyangnambahinwuakakakakak
*yaaudahgaterlaluoriginaldaritiyoknyasih
*tapigapapadongyahahaha

Terima kasih untuk membaca tulisan ini.

Tuhan memberkati.

Salam dari yang semakin nyaman dan telah menemukan kembali dirinya sendiri,
Maria Paschalia Judith Justiari

Kamu Hanya Perlu Mengingat

Kepada Judith,
Judith, kamu hanya perlu mengingat.
Mengingat apa yang telah Dia katakan padamu lalu percaya pada-Nya.
Berpegang erat pada kata-kata-Nya lalu percaya pada-Nya.

Nyawa-Nya yang tergantung pilu di kayu salib sudah menjadi bukti tak ternilai bahwa Dia mencintaimu sepenuh hati dan diri-Nya, Dith.
Lihat Dith, Dia membuktikan cinta-Nya, tak hanya menjanjikannya.
Dan kamu pasti tahu, Dith, cinta itu adalah hubungan saling serta pasti berbalas.
Balasan darimu cukup percaya pada-Nya, Dith.

Kamu hanya perlu mengingat kata-kata-Nya.
Kamu hanya perlu mengingat bagaimana Dia membuktikan tulus cinta-Nya.
Kamu hanya perlu mengingat Dia tak akan pernah berniat menyakitimu.
Kamu hanya perlu mengingat Dia mencintaimu.
Kamu hanya perlu mengingat untuk percaya pada-Nya.
Lalu kamu dapat hidup dalam damai............ :)



Tuhan memberkati.

Salam dari yang hanya perlu mengingat,
Maria Paschalia Judith Justiari

Senin, 18 November 2013

Saat Dia Bilang

Saat Dia Bilang

Saat Dia bilang tidak
Tidak, itu bukan tidak
Dia tahu jauh lebih banyak
Dia tidak sembarang mengayak

Saat Dia bilang belum
Belum, itu entah belum
Dia dan waktu saling mengagum
Dia mencinta makna momentum

Saat Dia bilang iya
Iya, itu jelas iya
Dia paham benar naskah drama
Dia dan ihwal t'lah kenal lama

19 November 2013 - 08.47
- Maria Paschalia Judith Justiari -

Pengkhotbah 3 : 11
"Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir."


Semangat, Judith!
Seperti yang selalu kamu katakan pada teman-temanmu untuk menyemangati mereka, Dith:
"Semua indah pada waktunya broh, kalo ga indah yaa berarti bukan waktunya!" :')

Semangat dan selamat pagi, Judith!
Selamat pagi juga Tuhan serta seluruh ciptaan-Nya!

Tuhan memberkati.

Salam,
Maria Paschalia Judith Justiari