Tampilkan postingan dengan label Tentang Exhsclafe10 :'). Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tentang Exhsclafe10 :'). Tampilkan semua postingan

Jumat, 17 Agustus 2012

Bukber Exhsclafe10 yang Penuh Kekeluargaan di Rumah Saras

Ini diaaa, kisah inspiratif penuh kekeluargaan di SMAN 39 yang harusnya masuk Reality Show apa gitu kek biar terekspos, kan kisah kita memang lebih baik daripada kisah Anang-Ashanti.
Mau tahu kisahnya?
Ini diaaaa
*jeng jeng jeng jeeeng*

Pada bulan 2010, ketika anggota Exhsclafe10 terpisah di kandang kelas 11nya, Exhsclafe10 pun masih terikat satu sama lain. Buktinya pas sanlat 2010. Saat Cikiciuw (11 IPA 1), Sinclost (11 IPA 2), Sigma (11 IPA 3), Professor (11 IPA 4), Bily Scive (11 IPA 5), Matador (11 IPA 6), Clevencine (11 IPS 1), Rethoulves (11 IPS 2), Seismic (11 IPS 3), dan El-South (11 IPS 4) selesai berfoto, seorang demi seorang dari Exhsclafe berkumpul di lapangan dan berfoto. Ah, seperti kembali ke setahun yang lalu saat kami benar-benar berada dalam satu ruangan.
Inilah dia wajah-wajah bahagia kami :D







Karena belum puas untuk melepas tawa, cerita, dan kerinduan di antara kami (berat dith bahasanya -,-), kami memutuskan mengambil momen Ramadhan 2010 untuk bukber Exhsclafe10 di rumah Saras.

Tanggal 27 Agustus 2010 (ini ingetnya karna blognya ika), akhirnya datang juga hari di mana Exhsclafe bukber.
Gue berangkat bareng Gita dan Cecil langsung dari rumah gue. Tebak kita naik apa??
Kita bertiga ke rumah Saras naik taksi loh saudara. B)
Tajir banget kan, padahal jarak antara rumah gue dan Saras itu kayak dari SMAN 39 Jakarta ke tempat bus Mayasari.
Beberapa cowok Exhsclafe jalan kaki dari suatu gang. Padahal lagi puasa. Salut lah gua hehehe
Ada yang dijemput di Pondok Laras dan Giant Cimanggis.
Terus Ghaisa atau akrab disapa Bege, awalnya ga dibolehin ikut dan kita sempet sedih. Ternyata dia bisa dateng di detik-detik terakhir Adzan Maghrib. :')
Vanya datengnya agak telat tapi kita maapin.
Macem-macem berangkatnya tapi tujuannya satu. Rumah Saras.

Oh ya, sambel mamanya Saras tuh pedesnya pake banget looh. Sesendok teh sambal mamanya Saras, akan membuat kita minum 3 gelas air mineral. Cuma Nimas yang kuat ama sambelnya mama Saras. Jelas karena dia Ratu Sambal. Kalau kau bukan dari kerajaan Sambal, kau mungkin tidak akan kuat menghadapi pedasnya. Tidak percaya? Buktikan sendiri!

Dan kita sempat mendiskusikan kado buat Bu Indah, main kartu, main kembang api, ngeliatin full-moon, bikin video yang nyanyi-nyanyi yel-yel Exhsclafe (ternyata masih pada inget loh :') ), sempet truth or truth juga tapi ga semua, terus saking gaada kerjaan kita main sepeda sambil kejar-kejaran sama Miki, adiknya Saras.


Saras, tuan rumah


Rully Ferdiansayah, tukang lawak
Dia pengen nyiptain Blackberry Italic buat nemenin Blackberry Bold


Salah satu pojok makanan


Salah satu pojok makanan


Ghaisa Marin, Fativa Indah, Anchika Ladeza, Ludwina, Ika


Salah satu pojok makanan


Salah satu pojok makanan
Oke. Andri stay cool. Banget


Dyah Try Handayani, Riska Frindona, gue, Mutiara Adinda, Tri Budi Utami


Lagi diskusi


Masih diskusi


Main kembang api
Rencananya mau nulis Exhsclafe.. Rencananya...


Sandy and The Full Moon


Main sepeda bareng Miki


Shalat o:)


Berfoto di kamar Saras dengan pose ala anak gaul


Ghaisa dan Ika


Andria dan Evita Nur Indahsari.
Mereka ga pacaran kok.
Tapi cocok banget ga sih, sama-sama putih, sama-sama cakep
*ditimpuk gian*


Joseph lagi bingung cara make pistolnya miki


Gian pun menyuruh Joseph searching di Google.
Mutiara kepo dan Gita asik membaca majalah.
Sedangkan Davin dan Fadhil merana meratapi nasib.


Sementara Gita masih sibuk baca majalah, Gian mengetahui cara memakai pistol Miki sebelum Joseph.
Gian pun membuat Joseph teler agar pistolnya tak direbut.
Kini, Gian siap menembak.
Ternyata bidikannya tepat sasaran looh


Nimas murung dan madesu karena gabisa main gitar


Rully pun dengan hati malaikatnya berbaik hati mengajari Nimas.


Akhirnya Nimas berhasil bermain gitar dengan senyuman (bukan pake tangan)


Masih kalem...


Mulai gabisa jaga gigi...


Inilah kami, Exhsclafe10!


Makasih banget buat Sandy Indriana dan Saraswati buat dokumentasinya :D

Mungkin kita sudah semakin terpisah ke segala penjuru, tapi rasa kekeluargaan itu yang akhirnya mempersatukan kita di satu titik. Kangen kalian, Exhsclafe10.. :')

*hint:
cerita lain tentang Exhsclafe: klik di sini 
foto-foto lain Bukber Exhsclafe: Albumnya Saras dan Albumnya Sandy

Tuhan memberkati.

Salam,
Maria Paschalia Judith Justiari.


Kamis, 30 Desember 2010

Januari

Heyyaa!!
Judith kembali duduk di sini untuk menulis sesuatu. Bukan tentang Studi Wisata Galan 2012, tapi tentang sesuatu yang belum jelas deskripsinya.
Ditinjau dari judulnya, tulisan kali ini berbau bulan Januari. Bukan mentang-mentang karena mau tahun baru, eh iya deh karena mau tahun baru.

#harapan2011 kembali ke Januari 2010

Sepertinya sungguh mustahil, tapi saya menginginkannya. Januari 2010 adalah bulan terbaik yang pernah ada. Bulan yang mengawali keakraban dan solidaritas Exhsclafe10. Bulan yang menjadi momentum bagi saya (jangan dihitung gaya dan waktunya -______-).

Namanya waktu. Dia egois. Dia berlari seenaknya tanpa peduli saya berniat mengejarnya atau tidak. Padahal saya masih berorientasi pada Januari 2010, tapi waktu hampir mencapai Januari 2011.
Namanya waktu. Dia anti-sosial. Dia berlari terus menerus dan jika kita tidak ikut berlari, kita tidak akan hidup dalam hidup.
Namanya waktu. Dia tidak dapat dihentikan. Dan dia memaksa saya untuk menghadapi Januari 2011. Jelas-jelas saya berteriak di sini bahwa saya menginginkan Januari 2010.

Januari 2010, Februari 2010, Maret 2010, April 2010, Mei 2010, Juni 2010, Juli 2010, Agustus 2010, September 2010, Oktober 2010, November 2010, Desember 2010.
lalu...............................................Januari 2011

Namanya waktu. Dia tersenyum ketika saya dengan ogah-ogahan menghadapi Januari 2011 dan sedang khusyuk menangisi Januari 2010.
Baiklah waktu, kau menang.


God bless!!
Salam hangat,
Maria Paschalia Judith Justiari 

Minggu, 17 Oktober 2010

Karena Kita Keluarga



Tak bisa dipungkiri beberapa minggu ini, saya merasa ada yang kurang. Bukan hanya saya ternyata, tapi juga temen-temen saya.

Kami merasa ada yang berbeda. Kami merasa ada sesuatu yang tidak pada tempatnya. Kami merasa ada sesuatu yang tidak seperti biasa.

Berikut cuplikan obrolan saya dan beberapa teman di McD mall terdekat

Gue : "Sekarang kalo cf beda banget ya?"
Evita: "Iya. Kerasa banget."
Amel: "Dulu kita kan sering cf ampe subuh."
Nimas: "Ampe sahur, Mel!"
Gue: "Anak cowok yang nyadar cuma Fadhil"
Nimas: "Gian juga"
Gue: "Padahal kita udah diakui satu angkatan kalo kelas kita paling solid"
Evita: "Semuanya salut ama kita"
Gue: "Padahal belum satu semester udah pada jauh-jauhan gini. Payah"

Dan saya menemukan satu jawaban yang mutlak kebenarannya.

Tanya: "Mengapa kamu merasa ada yang berbeda? Mengapa kamu merasa ada yang kurang?"
Jawab: "Karena kita adalah satu keluarga"

Seandainya kita hanya teman biasa, kita tidak akan merasa kehilangan satu sama lain.
Seandainya kita hanya menjadikan kelas kita sebagai tempat belajar, kita tidak akan merasa ada yang kurang.

Kita merasa ada yang tidak sama karena kita mendalami dan menjalani persahabatan kita.
Kita merasa ada yang berbeda dari kebiasaan kita karena kita adalah satu keluarga.

Mungkin secara harafiah, kita bukan keluarga, keluarga yang disatukan oleh ikatan darah dan perkawinan.
Namun secara makna, kita adalah keluarga, keluarga yang disatukan oleh keakraban, toleransi, pengertian, solidaritas, kepedulian, dan kasih sayang.
Ya, kita keluarga!!

Tidak ada keluarga yang tidak peduli jika ada anggotanya yang jauh!
Tidak ada keluarga yang tidak sadar jika ada anggotanya yang sedih!
Tidak ada keluarga yang tidak tahu jika ada sesuatu yang berubah dalam keluarga itu sendiri!

Kita peduli. Kita sadar. Kita tahu.

Kita ingin kembali seperti semula. Kita ingin tetap merasakan kehangatan dari keluarga kita. Kita berharap berkumpul bersama keluarga kita walaupun sebatas dunia maya.

Mengapa?
Karena kita adalah keluarga. Keluarga Exhsclafe10

Teman-teman saya dan saya pribadi merindukan beberapa hal dari kebiasaan keluarga yang selalu kita lakukan. Di antaranya: cf sampai subuh (Nimas), cf buat bahas hal-hal ga penting (Evita), main UNO (Amel), ngumpul di depan ruang 23, curhat-curhatan, ngebolang, dan masih banyak lagi

Ya, kita memang terpisah, tapi hanya sebatas ruangan. Kalau kita benar-benar keluarga, kita akan terus mencari jalan untuk bertemu, bercerita, berkeluh-kesah, dan untuk saling mendengarkan.

Sejujurnya, kekeluargaan kita sedang diuji. Ujian sejauh mana kita disebut sebagai keluarga di saat kita dipisahkan oleh ruang.
Jadi, tak ada ragu buat menunjukkan keluarga Exhsclafe10 kepada dunia bukan?
Jangan biarkan dimensi ruang dan waktu menceraikan keluarga kita!

Kita adalah keluarga! Keluarga Exhsclafe10

Aku merindukan kalian, keluargaku, Exhsclafe10


Salam hangat,
Maria Paschalia Judith Justiari

Senin, 27 September 2010

Saya Salut



Saya salut dengan mereka. Mereka hebat!
Mengapa saya salut pada mereka? Jangan ragu untuk membuka: http://thinksimple.co.cc 
Think Simple adalah salah satu hal yang membuat saya salut pada mereka.
Namun kalian harus tahu, masih banyak hal dari mereka yang membuat saya salut. Saya jamin kalian akan mengalami nasib serupa!!

Salam,
Maria Paschalia Judith Justiari 

Senin, 30 Agustus 2010

Kalimat Pertama dan Jawaban Pertama

Kesan pertama setelah kalian membaca tulisan ini: "Dith, lo SKSD banget ya?"

Prinsip hidup gue, bodo amat SKSD yang penting gue jadi kenal. Emang urat malu lo ke mana, Dith? Gue simpen di laci kamar gue.
.lewat.

Kalimat dan jawaban pertama seseorang untuk kita (atau sebaliknya) membuat kita merasa atau minimal bisa jadi bahan haha-hihi kalo nggak ada yang ngelawak. Walaupun sekedar obrolan biasa, tapi tanpa kita sadari obrolan ini akan membawa kita ke suatu ikatan yang lebih erat.

Gue bakal menceritakan kalimat pertama gue dengan Exhsclafe10. Bukan cuma kenangan, tapi sarana buat ngehibur diri gue saat kangen sama mereka...

1. Achmad Fadhil Aprilianto
Gue: "Eh, sini kosong kan?"
Fadhil: "Iya"

2. Adhila Ghina Soraya Putri.
Gue: "Lo rumahnya di KPAD, Ghin? Kenal Riama nggak?"
Ghina: "Iya, gue di KPAD. Nggak kenal. Gue taunya Christin yg anak BHK di KPAD."
Gue: "Riama itu Christin.. Riama Christina namanya."
Ghina: "Ha? Beneran? Dia temen main gue lho!" 

3. Aida Fildzah
Gue: "HP kamu lucu banget. Seri apa?"
Aida: "Nokia 3120 classic"

4. Aji Saputra
*seinget gue, aji lg ngelawak pas senbud dan gue ngakak" 
 Gue: "Bwakakakakakak... Nggak bosen lo ama Joseph mulu?"
Aji: "Bosen sih tapi gimana yaaa.. gue kira dia nggak bakal ke sini. Eh malah ketemu"

5.  Amalia Dwiandani
Gue: "Woah, lo doyan sama Guns & Roses?"
Amel: "Iya Dith! Lo juga kan?"

6. Amira
Amira: "Hai Judith! Namanya lucu yaa, J-U-D-I-T-H"
Gue: "Hehehe makasih, Mir"

7. Anchika Ladeza Aulia
Gue: "Sini, gue bantuin foto."
Chika: "Makasih Dith, lo ngga mau ikutan?"
Gue: "Ngga, makasih."

8. Andria Puja Pratama
Gue: "Lo sekretaris kan? Gue absen brapa?"
Andri: "Tuh liat aja!"

9. Bunga Astya Safitri
Gue: "Eeeeenng, maaf, tapi lo nyium-nyium bau nggak sedap ngga?"
Bunga: "Iya"

10. Cecilia Ratna Puspita Sari
Cecil: "Lo pasangannya gue gapapa kan Dith? Cuma buat ngitung push-up."
Gue: "Oke!"

11. Davindra Giovanno Airulla
Davin: "Dith, lo mantan BHK kan? Kenal ama Lusi nggak?"
Gue: "Kenal. Kenapa?"
Davin: "Dia temen les gue."
Gue: "Oooh"

12. Diani Ambar Sari
Gue: "Diani, makan bekel bareng yuuk!"
Diani: "Iya"
Gue: "Lo rumahnya di mana? Kalo searah, pulang bareng aja."
Diani: "Emang kamu ke mana?"
Gue: "Auri."
Diani: "Yaaah, nggak searah"

13. Dwi Jayanti
Gue: "Gue manggil lo apa nih? Dwi atau yang lain?"
DJ: "Dije"

14. Dyah Tri Handayani 
Gue: "Ayo Dyah kita makan bareng"
Dyah: "Iya. Lo duduk sini aja, Dith." 

15. Dzorfi Bardani Nufus
Gue: "Pas skolah lo kebakar, lo gimana?"
Opi: "Ngungsi lah"

16. Evita Nur Indahsari
Gue: "Lo manis banget sih. Kalo diliat dari tampangnya, pasti lo anak yang rajin."
Vita: "Salah, Dith! Gue normal kok kayak yang lain."
Gue: "Maksud?" 
Vita: "Sama malesnya sama yang lain"

17. Fativa Indah Setyawati
Gue: "Indah atau Fativa?"
Indah: "Yang mana aja boleh yg penting pas lo panggil gue nengok."

18. Ghaisa Marin
Bege: "Namanya Judith kan? Ntar gue nunjuk elo yaa.."
Gue: "Sip!"

19. Gita Sulistianingrum
Gita: "Gue bingung mau ikut Orgab apa."
Gue: "Udah, Rohkris aja."
Gita: "Tapi gue juga pengen ikut Padus."

20. Ika Indah Fitria
Ika: "Kota Wisata tuh di mana sih? Deket sama Taman Buah Mekarsari ya?"
Gue: "Sebelumnya."

21. Joseph Christoffel
Gue: "Gue heran deh, masa' di sini cowoknya nggak demen bola."
Joseph: "Gue suka Barca kok."
Gue: "Yaaah, kenapa ga EPL?"
Joseph: "Barca mainnya bagus"

22. Khoirunnida
Gue: "Ha? Nama lo siapa? Nindya? Linda? Lida?"
Nida: "Nida."
Gue: "Oooh."

23. Landyasari Riffyanti
Gue: "Kalo diliat-liat, lo mirip ama Manohara ya?"
Dyas: "Ha?"

24. Ludwina Maria Sanda
Gue: "Eh, lo dari SMP mana? Nama lo siapa?"
Wina: "Wina dari Slamer."
Gue: "Akhirnya gue nemuin cewek yg pake rok pendek juga.."

25. Maria Paschalia Judith Justiari
*lewat*

26. Muhamad Gian Giffar
Gue: "Kalo 2012 beneran kejadian apa kabar dosa gue ya?"
Gian: "Itu mah ramalan iseng aja. Jadi pas suku Maya mau bikin kalender baru, dia udah keburu dijajah suku Indian."

27. Mutiara Adinda
Gue: "Kok di UKS? Sakit juga?"
Mutiara: "Iya, gue gaenak badan."

28. Nachita Putri
Gue: "Lo turunan Jepang ya? Nama lo unik."
Nachita: "Gue Jawa tulen kok"

29. Nimas Mita Etika
Gue: "Kenalannya yang heboh yaa, Mas"
Nimas: "Hehehe iya iya"

30. Puput Puspitasari
Puput: "Yel-yelnya keren ya, Dith? Kayaknya kelas kita bakal seru."
Gue: "Yaaa, kita liat aja nanti."

31. Raditya Satrio Wibowo
Radit: "Lo kenal Luis, Dith?"
Gue: "Iya, dia dulu SD nya di BHK"

32. Riska Frindona
Riska: "Eh Dith, lo mirip banget sama temen gue. Anak 10 E. Namanya Mila."
Gue: "Ah masa'? Beneran?"
Riska: (narik Mila) "Mirip kan??"

33. Rohma Hidayati
Gue: "Tugas sosiologi nomor 3 jawabannya apa?"
Rohma: "Ada di buku halaman 7"

34. Rosdiana Diah Paramita
Ana: "Pinjem tip-ex ya?"
Gue: "Silahkan"

35. Rully Ferdiansyah
Rully: "Lo doyan futsal juga, Dith?"
Gue: "Iya. Dulu mainnya pas classmeet doang tapi."

36. Sandy Indriana
Gue: "Ih Sen, lo tinggi banget ya.. Gue iri ama lo."
Sandy: "Ooh."

37. Saraswati Qonitah Thifal
Gue: "Saras, lo mau ikut ekskul apa?"
Saras: "Mading."

38. Selvy Febrina
Gue: "Eeenng, boleh nyontek PR ga?"
Selvy: "Mmmm..."
Gue: "Oke. Gapapa"

39. Tri Budi Utami
Budi: "Hai Judith! Nama lo unik ya?"
Gue: "Hai Tri! Hehehehe makasih."

40. Vanya Margareta
Vanya: "Lo kenal Luis, Dith? Serius?"
Gue: "Kenal. Kenapa?"
Vanya: "Gue pengen cerita."

Oke. Bener kan gue SKSD banget? Tapi gapapa, justru dari SKSD gue, gue bisa menyatukan diri di kelas X-H dan menjadi bagian dari keluarga Exhsclafe10.
Gue kangen kalian kawan...

Salam,
Maria Paschalia Judith Justiari 

Minggu, 29 Agustus 2010

Bagian Hidup Gue yang BERHARGA :')

Minggu, 22 Agustus 2010

Gue merasa kehilangan semangat dan arah karena suatu alasan. Efeknya, gue nyampah di Twitter.
Kayak udah dikirim Tuhan atau gimana, mereka datang layaknya malaikat yang turun dari surga. Tujuannya sudah dapat ditebak yakni menghibur gue.
Kata-kata dan kalimat mereka membuat gue yang patah semangat mampu berdiri lagi.
Mereka adalah bagian dari Exhsclafe10. Keluarga yang gue sayang sampai detik ini. Kelas yang memberi warna tersendiri buat gue. Solidaritas yang membuat gue nggak bisa lepas.
Kedekatan antara mereka dan gue sendiri membuat hemmm.. blak-blakan. Frontal bahasa modernnya.

atas (ki-ka): Nimas Mita Etika, Cecilia Ratna Puspita Sari, Gian Giffar
bawah (ki-ka): Saraswati Qonitah Thifal, Gita Sulistianingrum, Joseph Christoffel

Merasa familiar? Yaialah, mereka masih makhluk penghuni 39 kok.
Gue pengen ngucapin terima kasih buat mereka....
"Kalian hebat! Kalian bisa membuat gue tersenyum!"
"Kalian nggak tergantikan! Cuma kalian yang bisa ngucapin kalimat yang bikin semangat gue balik lagi!"
"Kalian berharga! Gue nggak bisa bales semangat yang kalian kasih buat gue."

Bayangin aja. Lo ditolong buat keluar dari lubang keputus-asaan (oleh: Nimas, Saras, Gita, Cecil) dan berhasil keluar. Walaupun pas keluar dimaki habis-habisan (oleh: Gian) serta ditanya dan dinasehati ini-itu (oleh: Joseph), lo berhasil keluar. Dan setelah lo renungkan baik-baik, semangat dari temen lo, makian yang ada benernya (emang bener sih), pertanyaan, dan nasehat itu yang membuat lo mensyukuri hidup lo.
Dan itulah pengalaman termanis gue yang baru keluar dari lubang keputus-asaan.

Terima kasih kawan. Gue sayang kalian..

Ini cuma kalimat Twitter sih, tapi cukup menggambarkan betapa berartinya kalian buat gue


Sekali lagi, terima kasih yaa kawan..
Maaf, gue nggak bisa ngasih apa-apa buat kalian..
God Bless!!


Salam hangat,
Maria Paschalia Judith Justiari

Sabtu, 31 Juli 2010

Comfort Zone



I exactly don't feel like in my comfort zone
There's only one thing which I need to complete that zone...
I miss you my Exhsclafe10 (X-H Is Super Class Full of Exhilaration)..
There's no comfort zone like all of you have created
:')
I miss you so bad....

Best Regards, Maria Paschalia Judith Justiari