Minggu, 17 Oktober 2010

Karena Kita Keluarga



Tak bisa dipungkiri beberapa minggu ini, saya merasa ada yang kurang. Bukan hanya saya ternyata, tapi juga temen-temen saya.

Kami merasa ada yang berbeda. Kami merasa ada sesuatu yang tidak pada tempatnya. Kami merasa ada sesuatu yang tidak seperti biasa.

Berikut cuplikan obrolan saya dan beberapa teman di McD mall terdekat

Gue : "Sekarang kalo cf beda banget ya?"
Evita: "Iya. Kerasa banget."
Amel: "Dulu kita kan sering cf ampe subuh."
Nimas: "Ampe sahur, Mel!"
Gue: "Anak cowok yang nyadar cuma Fadhil"
Nimas: "Gian juga"
Gue: "Padahal kita udah diakui satu angkatan kalo kelas kita paling solid"
Evita: "Semuanya salut ama kita"
Gue: "Padahal belum satu semester udah pada jauh-jauhan gini. Payah"

Dan saya menemukan satu jawaban yang mutlak kebenarannya.

Tanya: "Mengapa kamu merasa ada yang berbeda? Mengapa kamu merasa ada yang kurang?"
Jawab: "Karena kita adalah satu keluarga"

Seandainya kita hanya teman biasa, kita tidak akan merasa kehilangan satu sama lain.
Seandainya kita hanya menjadikan kelas kita sebagai tempat belajar, kita tidak akan merasa ada yang kurang.

Kita merasa ada yang tidak sama karena kita mendalami dan menjalani persahabatan kita.
Kita merasa ada yang berbeda dari kebiasaan kita karena kita adalah satu keluarga.

Mungkin secara harafiah, kita bukan keluarga, keluarga yang disatukan oleh ikatan darah dan perkawinan.
Namun secara makna, kita adalah keluarga, keluarga yang disatukan oleh keakraban, toleransi, pengertian, solidaritas, kepedulian, dan kasih sayang.
Ya, kita keluarga!!

Tidak ada keluarga yang tidak peduli jika ada anggotanya yang jauh!
Tidak ada keluarga yang tidak sadar jika ada anggotanya yang sedih!
Tidak ada keluarga yang tidak tahu jika ada sesuatu yang berubah dalam keluarga itu sendiri!

Kita peduli. Kita sadar. Kita tahu.

Kita ingin kembali seperti semula. Kita ingin tetap merasakan kehangatan dari keluarga kita. Kita berharap berkumpul bersama keluarga kita walaupun sebatas dunia maya.

Mengapa?
Karena kita adalah keluarga. Keluarga Exhsclafe10

Teman-teman saya dan saya pribadi merindukan beberapa hal dari kebiasaan keluarga yang selalu kita lakukan. Di antaranya: cf sampai subuh (Nimas), cf buat bahas hal-hal ga penting (Evita), main UNO (Amel), ngumpul di depan ruang 23, curhat-curhatan, ngebolang, dan masih banyak lagi

Ya, kita memang terpisah, tapi hanya sebatas ruangan. Kalau kita benar-benar keluarga, kita akan terus mencari jalan untuk bertemu, bercerita, berkeluh-kesah, dan untuk saling mendengarkan.

Sejujurnya, kekeluargaan kita sedang diuji. Ujian sejauh mana kita disebut sebagai keluarga di saat kita dipisahkan oleh ruang.
Jadi, tak ada ragu buat menunjukkan keluarga Exhsclafe10 kepada dunia bukan?
Jangan biarkan dimensi ruang dan waktu menceraikan keluarga kita!

Kita adalah keluarga! Keluarga Exhsclafe10

Aku merindukan kalian, keluargaku, Exhsclafe10


Salam hangat,
Maria Paschalia Judith Justiari

1 komentar:

  1. blah, gw ol tiap malem juga yg lain jarang ol, emang pada ngejauh aja

    BalasHapus