Jumat, 27 Juni 2014

Satu Lagi Langkah dalam Hidup

Diketik mulai tanggal 27 April 2014

Entah men, entah banget. Gue selalu bahagia ketika gue menemukan detil-detil kecil yang melengkapi siapa jati diri gue.
Menjelang umur 20 tahun, gue merasa potongan teka-teki 'siapakah aku' semakin banyak dan semakin terkumpul. Yah walaupun masih jauh dari kata tersusun tapi setidaknya potongan-potongan itu sudah ada, tinggal dirangkai.

Alkisah, gue blogwalking ke sana- kemari. Teman-teman seumuran gue menulis perihal kemahasiswaan. Intinya tentang paradigmanya mengenai berbagai macam hal perihal kemahasiswaan. I'm just like, "Wow! Pinter banget sih mereka."

Lalu gue bandingkan dengan blog gue.

Iya, gue bandingkan.

Gue bandingkan.

.............
.............
.............

Ini blog tuh entah mau gue sebut dengan apa. Isinya yaa literally kegermbiraan dan distorsi hidup gue. Bener-bener tentang hidup gue dan...........................................................................ga ada atribut-atribut kemahasiswaannya.

Jujur, gue malu banget.
Di saat teman-teman sekampus gue yang seumuran atau setingkat sama gue menulis perihal kemahasiswaan atau lebih jauhnya tentang nasionalisme, tulisan gue hanya berkutat tentang apa yang gue rasakan dalam hidup gue.
Tentang bahagia gue. Tentang kegalauan gue. Tentang hal-hal aneh yang gue alami maupun gue lalui.

Mana ada tentang kemahasiswaannya -_-"

Tapi di satu sisi, justru gue makin mengenal diri gue melalui tulisan-tulisan yang ada. Tentang siapa gue, tentang jati diri gue. Gue lebih tahu seperti apa gue sebenarnya.
Jujur, tadinya gue mau mengutuk-ngutuk tulisan gue karena isinya ga berbobot banget (menurut gue) apalagi kalau dibandingkan dengan tulisan teman-teman gue.
Lalu gue mulai menelusuri tulisan-tulisan gue dari yang terbaru sampai tulisan yang pertama kali muncul di blog.
Dan gue kembali menemukan jalan pikiran seorang Maria Paschalia Judith Justiari.

Meski hanya sedikit, setidaknya gue menemukan Judith yang sesungguhnya di dalam tulisan-tulisan gue.
Gue memahami seperti apa Judith bermimpi, menghadapi hidup, ingin diperlakukan, memiliki sudut pandang, berpikir, dan lain-lain.
Bagian hidup gue yang tadinya benar-benar hilang dan kosong juga mulai terisi perlahan-lahan dengan tulisan-tulisan di blog ini. Bahkan jujur, semua tulisan yang ada di blog ini hanya merangkum sepersekian bagian dari diri dan hidup gue namun menjadi kunci untuk semakin mengenal siapa gue sesungguhnya.

Dan gue pun tersenyum tiap membaca tulisan gue. Karena gue semakin mengenal bagaimana jalan pikiran gue.



Terima kasih Yang Mahakuasa.. Engkau mengizinkanku menyimpan serpihan jalan pikiranku sendiri melalui tulisan-tulisan di blog ini. Sekali lagi, terima kasih :)

Mari berkelana lebih lanjut untuk mengenal diri sendiri, Dith :)
Semangat Judith! :)

Tuhan memberkati

Salam dari yang baru saja menemukan dirinya melalui tulisan-tulisannya sendiri,
Maria Paschalia Judith Justiari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar