Sabtu, 02 April 2011

Kangen ANW :'''''''''''''''''''''(

Saat aku mengatakan halo pada umur 15, ANW dibawa oleh Bapak. Bapak bilang jaga ANW baik-baik. Waktu itu, namanya belum ada. Nama ANW dilekatkan padanya menjelang operasinya dan keadaannya yang sekarat. Kira-kira pada pertengahan Maret 2011.
Sesuai dengan amanat yang diberikan Bapak, aku menjaganya baik-baik. Setelah dipakai, dirapikan. Kalau dibawa ke sekolah, aku merelakan buku-buku lainnya ditinggal di rumah agar tasku nyaman bagi ANW. *itumahkarnaelomalesdith

Mei 2009 hingga Maret 2011 merupakan waktu yang singkat antara ANW dan aku. Tapi cukup bagi ANW untuk mengenalku. Mengapa bukan saling kenal? ANW begitu tertutup. Saat ditanya "Ini seri apa?", aku hanya menggelengkan kepala. Aku hanya mengenal dia dari genus Dell. Spesifikasinya? Jangan ditanyakan! Hahahahaha aku memang begitu egois.
Padahal ANW adalah saksi tulisan-tulisan yang aku tulis dengan pelbagai macam emosi. Dia adalah saksi semua tulisan yang kuketik lalu kuhapus dan kulupakan. Usaha untuk mengenalku benar-benar dilakukan ANW, tak melihat betapa tak pedulinya aku padanya.
Pernah aku meletakkan ANW di kasur bawah. ANW tak marah, ngambek pun tak dilakoninya. Walaupun Bapak marah-marah karena aku menggeletakkan ANW sembarangan pada waktu itu, ANW tetap memberikan performa terbaiknya.

Februari 2011. Om Doni (adik dari ibu) datang ke rumah. Dia meminjam flashdisk-ku untuk menggandakan dokumen yang berada di dalam ANW. Alangkah terkejutnya aku ketika mengetahui lebih dari 400 virus mendiami tubuh flashdisk-ku yang tak lain berasal dari ANW.
ANW mengidap 400 lebih virus itu dan aku sama sekali tidak mengetahuinya. Entah sejak kapan dia mengidapnya, yang kulihat selama ini ANW menemaniku dengan kondisi baik-baik saja.

Detik di mana aku menyelamatkan data yang berada di dalam tubuh ANW, nama ANW langsung kulekatkan. Ada alasan tersendiri mengapa aku menamainya ANW, yang jelas nama itu sangat menggambarkan pribadinya
Di tengah misi penyelamatan ANW, tanda sekarat mulai muncul. Tiba-tiba layar ANW berubah menjadi putih bersih lalu dia tak bisa dimatikan secara baik-baik (sama sekali tidak bisa di-shut down). Dimatikannya benar-benar harus dipaksa. Tepat kata teknisi, 400 virus itu telah menyerang fungsi koordinasi ANW yakni sistem operasinya.
Dua hari kemudian, aku menyerahkan ANW pada teknisi untuk diperbaiki. Supaya ANW sehat. Supaya ANW kembali seperti semula. Aku tidak membutuhkan yang lain, cukup ANW.
*lebay
*tapiemangbenerkok

Hari-hari di saat ANW dioperasi, aku benar-benar merindukannya. ANW selalu memfasilitasi kebutuhanku. Dia tidak akan membiarkanku menggunakan web untuk mengakses Twitter. Dia tidak akan membiarkanku menggunakan Paint untuk mengubah suatu gambar atau foto. Dia tidak akan membiarkanku chatting melalui web. Dia tidak akan membiarkanku mengetik blog dengan rasa tidak nyaman.

Sekarang aku mengetik dengan ANW. Tapi ANW sudah berubah. Jalannya lambat. Dia tidak lagi menggunakan Windows XP. Tak ada lagi aplikasi Tweetdeck, Media Classic Player, Power DVD Player, Adobe Photoshop CS, Adobe Reader, Windows Messenger, dan lain-lain.
Dia begitu kosong. Begitu semua aplikasi sudah diunduh, mereka tidak bisa dipasang.
Bentuk dan tubuh masih ANW, tapi dalam tubuh itu bukan ANW. Ternyata aku cukup mengenal ANW :')

Sekarang aku ingin ANW yang dulu kembali. Iya, ANW yang dulu.


Maria Paschalia Judith Justiari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar