Aku menulis ini di menit-menit terakhir umur 15 tahunku.
Tak terasa, aku telah melewati 1 tahun di umurku yang ke 15.
Mungkin kau pernah mendengar lagu Fifteen dari Taylor Swift. Rasanya, terlalu banyak peristiwa di umur 15 ini yang sama dengan lagu itu. Peristiwa yang hanya mampu dikenang dan diceritakan tanpa dapat diubah lagi.
Menit-menit terakhir mengajakku mengenang umur 15 tahunku.
Dimulai dari tanggal 17 Mei 2009.
Aku mengucapkan hai pada 15 dan untuk pertama kalinya aku bertemu dengannya. Pada saat itu, jujur dengan ringan aku mengucapkan selamat tinggal pada 14. Aku dikuasai rasa penasaran pada 15 karena lagu Fifteen. Dan aku memulai 15ku.
23 Juni 2009.
Kata LULUS menyelamatiku. Kutinggalkan SMP Bunda Hati Kudus - Kota Wisata, yang telah memberiku ilmu dari segi pengetahuan maupun tentang kehidupan. Angka 37,50 tertera sebagai nemku. Aku yakin, nemku ini akan membawaku ke SMA Negeri yang kumimpikan.
8 Juli 2009.
Putus. Setelah 7 bulan kurang 2 hari aku dengannya berlabel pacaran, kami pun mengakhiri hubungan kami. Yah, memang sudah tak dapat dilanjutkan lagi.
13 Juli 2009.
Aku duduk di bangku X-H SMAN 39 sekaligus pertama kali aku berkenalan dengan teman-teman X-H. Aku adalah siswi satu-satunya yang bercap jebolan BHK di SMAN 39 untuk angkatanku. Dan hari-hariku bersama X-H dimulai dari sini.
1 Agustus 2009.
Untuk pertama kalinya aku mengenal lebih dalam tentang Mudika (Muda-mudi Katolik) wilayah 10. Hari itu adalah Pentas Seni yang dirancang untuk mengakrabkan Mudika 10. Aku di sana tak hanya sebagai anggota Rekat (Remaja Katolik) namun juga sebagai anggota Mudika 10. Di sana juga aku pertama kali mengenal Ghea, Dela, Georgi, Mike, Cisca, Livia.
28 Oktober 2009.
Hari Sumpah Pemuda. Mudika Paroki Santo Thomas mengambil momen ini untuk peresmian dan pengesahan pengurus Mudika. Di hari itu, aku resmi sebagai Seksi Bidang Kesenian dan Bakat.
27 November 2009 - 28 November 2009.
Outbond Mudika Stasi Bunda Maria Ratu. Jujur saja, aku hanya terpaksa mengikuti outbond ini. Namun setelah kulakoni, suasana kekeluargaan dan keakraban menyelimutiku. Aku merasa dekat dengan Mudika Stasi BMR.
20 Desember 2009 - 24 Desember 2009.
Mudika 10 yang dibantu oleh Mudika Stasi BMR mendekor gedung stasi kita yang sederhana. Ingatkah kalian, kita pulang jam 2 pagi bahkan ada yang jam 5 pagi demi mendekor stasi kita tercinta. Kita pun rela datang subuh-subuh pada tanggal 24 Desember demi menyelesaikan dekorasi kita karena kita tahu malamnya akan dipakai. Keringat dan perjuangan kita ada di stasi, kawan.. Oleh sebab itu, kita tak kuasa membereskan dekorasi kita.
24 Desember 2009
Malam Natal bersama Mudika Stasi. Kita berfoto ria dengan hasil jerih payah kita mendekor stasi. Padahal kami berharap nama kami disebut dalam kata sambutan, namun sayangnya, ketua panitia (baca: bapakku) tidak menyebutkannya secara khusus.
21 Februari 2010.
Rekat dan Mudika Bunda Pencipta mengadakan baksos ke Panti Asuhan. Aku pribadi terkesan pada anak kecil yang bernama Francis. Aku dan teman-teman yang lain bermain bersama, makan siang bersama, dan bersuka cita bersama mereka yang haus akan kasih sayang.
7 Maret 2010.
Mudika Stasi BMR mengadakan lomba memancing di stasi kami. Tujuannya adalah untuk mengenalkan stasi pada umat paroki dengan tema Kebersamaan dalam Membangun Gereja. Segala persiapan dilakukan tanpa mempedulikan kesehatan masing-masing. Karena yang terpenting adalah terlaksananya acara kita ini.
3 April 2010.
Malam Paskah. Lagi-lagi, aku merayakan malam Paskah yang meriah ini bersama Ghea, Dela, Georgi, Ghio, Dandy, Sita, Joe. Kami menjajah Pizza Hut Jambore dan McD sekaligus merayakan ulang tahun Sita. Foto-foto? Jelas tentu saja! Hehehe
23 April 2010 - 25 April 2010
Kali ini waktuku bersama Rohkris SMAN 39 angkatan 2007 sampai 2009 di Mount Hermon, Puncak. Lagi-lagi keakraban bersama mereka membuatku ingin tetap bersama mereka. Mereka sudah kuanggap keluargaku. Kompak, seru, solid!
17 Mei 2010.
Selamat tinggal 15, selamat datang 16. Semoga cerita hidupku bersama 16 akan lebih baik dari 15. Amin.! Amin.! Amin.!
Gbu always..
Salam hangat,
Maria Paschalia Judith.