Selasa, 30 Juni 2015

Untuk Makhluk yang Duduk di Hadapanku

Hai kamu, apa kabar?
Sedari tadi kamu tampak kehilangan antusiasme dalam Kerja Praktik pertamamu.

Padahal di hari pertama, kamu begitu deg-degan dan semangat.
Padahal di hari-hari sebelum hari pertama, kamu begitu berjerih demi mendapat perusahaan yang mau menerimamu untuk kerja praktik.
Padahal di minggu-minggu sebelum hari pertama, kamu berjuang dibarengi uring-uringan karena ditolak dan digantung perusahaan tempat kerja praktik. Belum lagi ditambah kabar teman-teman seangkatanmu yang sudah tenang lantaran mendapat kepastian tempat kerja praktik.
Padahal di bulan-bulan sebelum hari pertama, kamu mendoakan keberhasilan kerja praktikmu di sela-sela naik-turun dinamika organisasi yang begitu erat denganmu.

Ingat. Kerja praktik ini tidak hanya kamu perjuangkan, melainkan hadiah dari Yang Mahakuasa.
Sebaiknya, kamu tidak menyia-nyiakan nikmat dari Yang Mahakuasa.
Kamu sangat mensyukurinya, bukan?
Kalau begitu, tunjukkan bentuk syukurmu dalam antuasias, semangat, keaktifan, dan etos kerjamu.
Tanpa perlu aku perinci, kamu pasti mengerti.

Ini bisa jadi tentang zona nyaman. Namun jika kamu menunjukkan perjuanganmu sebagai rasa syukurmu, ini tak lagi tentang zona nyaman.
Percayalah, semakin semangat dan semakin aktif dirmu, kamu akan mendapatkan begitu banyak pelajaran baru untuk salah satu sisi hidupmu.
Salah satu yang dilakukan dalam Kerja Praktik


Beberapa detik yang lalu.........................................
Astaga... Lihat betapa baiknya Yang Mahakuasa padamu. Kamu dianugerahi seorang pembimbing yang baik, ramah, bersahabat, dan seorang cendekia di tempat kerja praktikmu. Bersyukurlah :''''')
Salah satu wujud nyata terima kasihmu pada Yang Mahakuasa, belajarlah sebanyak-banyaknya dari pembimbingmu. Niscaya akan bermanfaat.

Semangat! Jangan lupa bersyukur yaaa :3

Semoga Yang Mahakuasa memberkati :)

Salam dari aku yang berdiri di hadapanmu kala kamu bercermin,
Maria Paschalia Judith Justiari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar