"Sejak kapan sih, Mbak, kamu jadi yaudahlah gini sama hidup kamu?! Mbak Judith yang Bapak kenal itu selalu struggle sama hidupnya, bahkan kamu itu pejuang sekaligus pemberontak hidup yang keras," kata seorang Bapak pada putri sulungnya.
:''''''''''''')
Senang rasanya dipahami.
Dimengerti bagaimana cara aku menjalani hidup.
Bapak mengerti cara aku hidup selama ini dan menerimanya sebagai itulah seorang Judith dalam menjalani hidupnya.
Bahkan ketika aku tidak menjalani hidup seperti biasanya atau seperti yang sudah-sudah, Bapak mempertanyakannya seolah Bapak tak melihat putri sulungnya itu sedang menikmati hidup dengan cara putri sulungnya itu sendiri.
Terima kasih, Bapak :')
Kedua. Aku benar-benar nyaman saat mendengar nasihat dan motivasi dari Bapak yang jelas sesuai dengan caraku menjalani hidup sebagai diriku sendiri, iya sebagai seorang Judith.
Detik ini, aku merasa semakin nyaman menjadi diri sendiri dan menjalani hidup dengan caraku sendiri.
Detik ini, aku merasa semakin nyaman menjadi diri sendiri dan menjalani hidup dengan caraku sendiri.
Aku semakin yakin, sosok Judith sebelum 11 Juni 2013 sudah berangsur-angsur kembali :)
Kalo kata Tiyok sih, "This is (my) life!"
*itu(my)nyagueyangnambahinwuakakakakak
*yaaudahgaterlaluoriginaldaritiyoknyasih
*tapigapapadongyahahaha
Terima kasih untuk membaca tulisan ini.
Tuhan memberkati.
Salam dari yang semakin nyaman dan telah menemukan kembali dirinya sendiri,
Maria Paschalia Judith Justiari