Rabu, 11 Maret 2015
Malam!
Kali ini saya masih terduduk menghadap laptop, yang baru selesai diperbaiki, setelah tertawa lepas.
Judul kegiatan kali ini adalah belajar bersama. Bersama duabelas mahasiswa Meteorologi ITB 2012 yang lain, saya berada di dalam ruang berdinding biru dan dinamakan Sekretariat Himpunan Mahasiswa Meteorologi "Atmosphaira" ITB. Kami mengangkat judul belajar bersama dilatarbelakangi besok ujian Metode Prediksi Cuaca Numerik II, sering dipanggil Pemodelan II.
Demi Semester VI yang Lebih Baik :')
Belajar.
Izinkan saya pada malam ini tidak satu kerangka dengan judul kegiatan malam ini.
Saya masih dalam euforia jenaka pada UTS Meteorologi Satelit hari ini. Pagi ini saya habiskan untuk menghafal dan memahami segala tulisan 5 bab materi. Tak disangka-sangka, yang keluar bukan hafalan gambar yang notabene tidak saya sentuh sama sekali.
Saya masih dalam euforia rasa syukur karena laptop saya hari ini sudah kembali pada saya. Tiga hari ini saya luntang-luntung mencari pinjaman laptop. Bahkan saya sempat menyimpulkan, "Ternyata gue lebih butuh laptop daripada pacar HAHA". Bukan apa-apa, ternyata laptop telah menjadi nyawa mahasiswa Meteorologi ITB. Saya hanya bengong ketika mayoritas teman-teman seangkatan saya berhadapan dengan laptop untuk mengerjakan tugas dan belajar. Terutama belajar CBT.... C-B-T :')
Izinkan saya untuk menggaungkan syukur senantiasa dalam diri ini untuk Yang Mahakuasa, baik melalui hening saya, tawa saya, senyum saya, ekspresi saya, tulisan saya, dan seutuhnya diri saya. Jujur, saya cukup panik ketika saya baru menyadari laptop telah menjadi bagian penting bagi mahasiswa Meteorologi ITB. Apalagi mas-mas Asus Service Center mengatakan, "Paling cepat 10 hari". Di hari Senin, saya langsung membatu tiap mengingat kalimat mas-mas Asus Service Center tersebut. Sejak mulai Senin, saya mengemis ke sana kemari mencari pinjaman laptop. Bahkan saya sudah bertekad bulat untuk mencari jasa sewa laptop. Tekad bulat ini didasari pekan deadline dan UTS yang tengah saya lalui.
Izinkan saya bertindak sok tahu. Sungguh saya merasa seolah Yang Mahakuasa sudah mengerti kondisi hari-hari saya. Memang sebelum laptop ini masuk ke Service Center, saya optimis bahwa saya bisa hidup tanpa laptop. Sayang, optimisme ini hanya bertahan beberapa jam. Daaaaannn..... Yang Mahakuasa mengembalikan laptop saya di waktu yang tepat. Tidak tanggung-tanggung, di tengah tiadanya laptop saya, Yang Mahakuasa memberi kesempatan pada saya untuk seproduktif mungkin meskipun tanpa laptop. Bukan hanya itu, saya belajar bersyukur diperbolehkan memiliki laptop yang menunjang perkuliahan dan hidup pribadi saya. Benar-benar ada sesal yang menohok karena saya tidak menjaga salah satu nikmat yang diberi Yang Mahakuasa berupa laptop ini.
Di hari ini pun, saya diizinkan untuk belajar menjaga dan merawat laptop saya.
Izinkan saya berterima kasih dan bersyukur.
Terutama pada Yang Mahakuasa dan semesta :')
Terima kasih telah membaca tulisan ini
Semangat selalu!
Jangan lupa bersyukur yaapss ^v^
Tuhan memberkati
Salam dari yang minta izin,
Maria Paschalia Judith Justiari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar